Pantauan Udara Hari Pertama Larangan Mudik 2021, Kolaborasi Instansi, dan Pendekatan Humanis

Rabu, 05 Mei 2021 – 17:40 WIB
Budi Karya Sumadi mewaspadai potensi pemudik, khususnya pengguna transportasi darat, mobil pribadi, dan sepeda motor. Ilustrasi : Humas Polda Metro Jaya

jpnn.com, CIREBON - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewaspadai potensi pemudik, khususnya pengguna transportasi darat, mobil pribadi, dan sepeda motor.

Dia bersama dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono, dan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi memantau langsung arus lalu lintas kendaraan di Jalan Tol Trans Jawa menggunakan helikopter pada Rabu siang (5/5).

BACA JUGA: Tak Hanya Antarprovinsi, Wilayah Ini Melarang Mudik Lokal

Mendarat sejam kemudian di Bandara Cakrabhuwana Cirebon, Jawa Barat, Menhub dan rombongan menuju ke Polresta Cirebon untuk melakukan rapat koordinasi kesiapan posko pengendalian transportasi.

"Upaya ini akan kami mulai dengan meningkatkan kewaspadaan, terutama pemudik yang menggunakan jalur darat," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (5/5).

BACA JUGA: Jalur-Jalur Tikus Sudah Ditutup Polisi, Jangan Harap Bisa Mudik

Budi meminta kolaborasi, pengawasan, dan soliditas yang terjalin dapat terus ditingkatkan.

Dia juga berharap upaya yang akan dilakukan dapat berjalan dengan efektif.

Ketua DPR Puan Maharani menekankan kolaborasi dan soliditas bersama lembaga terkait harus nyata secara langsung dan diimplementasikan di lapangan.

"Jangan sampai petugas di lapangan tidak sepemahaman atas apa yang dilakukan ini. Tentunya kita tidak ingin ada preseden buruk atas kebijakan yang telah dikeluarkan," ujar Puan.

Puan juga mengapresiasi kinerja petugas yang telah menangkap travel gelap. Meski demikian, dia meminta upaya penegakan hukum tetap dilakukan dengan cara humanis.

"Harus fleksibel, kalau kita kemudian lakukan dengan keras maka masyarakat tidak akan respek dengan petugas," ujarnya.

Dia juga meminta petugas dan masyarakat untuk menyamakan persepsi bahwa kebijakan peniadaan mudik dilakukan agar pandemi segera selesai dan suka cita Idulfitri tetap terjaga.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan Operasi Ketupat 2021 akan digelar selama 12 hari, mulai 6-17 Mei 2021.

Dia mengatakan Polri melibatkan sebanyak 155 ribu personel gabungan terdiri atas 90.502 Polri, dan 11.533 TNI serta 52.880 instansi terkait.

Istiono menyebutkan semangat yang ingin ditanamkan adalah upaya Polri dalam mencegah Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan protokol kesehatan.

"Prioritas kami langkah preventif secara humanis sehingga masyarakat mematuhi prokes, laksanakan penegakan hukum upaya yang terakhir kepada oknum yang menciptakan klaster baru Covid-19," ujar Istiono.

Penyekatan dalam Operasi Ketupat 2021 akan dilaksanakan di 381 pos penyekatan mulai dari Lampung hingga Bali. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler