jpnn.com, JAKARTA - Pantjoran Pantai Indah Kapuk (PIK) berkolaborasi dengan Gardu House menyelenggarakan kompetisi mural.
Kompetisi yang berlangsung mulai 15 September itu digelar sebagai upaya mendukung berkembangnya seni mural di tanah air.
BACA JUGA: Bersihkan Mural, Pemkot Bogor Pakai Alat Khusus
“Aktivitas ini merupakan wujud dari misi Pantjoran PIK untuk memelihara semangat kecintaan budaya nusantara, khususnya budaya Pecinan," kata Natalie Kusumo, CEO Hotels dan Malls Divisi 2 Agung Sedayu Group dalam keterangan tertulis, Kamis (23/9).
Ajang tersebut juga didukung nama-nama besar seniman mural Indonesia seperti Adi Dharma, Popomangun, serta Yopey.
BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Bikin Mural, Kreatif
"Selain menjaring bakat-bakat baru, kegiatan ini adalah upaya kami untuk dapat merangkul lebih banyak seniman mural dan mendorong berkembangnya seni mural di Indonesia," imbuhnya.
Menurutnya, kawasan PIK saat ini dikenal sebagai destinasi rekreasi terbaru di Utara Kota Jakarta. Berbagai kegiatan ruang terbuka dapat dilakukan masyarakat.
BACA JUGA: Guratan Mural Melawan Pandemi Covid-19
Sebab, wilayah ini memiliki beragam wahana pelepas kepenatan, seperti pantai, lintasan bersepeda, hutan mangrove, wisata permainan anak-anak, wisata mall, hingga wisata kuliner.
Area Pantjoran PIK berkembang sebagai salah satu spot kuliner yang dikenal sebagai China Town PIK dan digemari warga.
“Pantjoran PIK sebagai ruang terbuka dengan beragam pilihan kuliner legendaris juga hidangan peranakan, disertai fasilitas serta aktivitas menarik, didedikasikan bagi masyarakat untuk belajar tentang budaya dan sejarah Pecinan,” paparnya.
COO Retail dan Commersial Divisi 2 Agung Sedayu Group Sawitri Setiawan menambahkan peserta diminta mengirimkan desain bertema Chinatown di media sosial.
Setelah dilakukan penyaringan, 8 peserta terbaik akan mengikuti Babak Final dan menggambar langsung mural karya mereka di Pantjoran PIK pada 1-5 Desember 2021.
"Kompetisi ini berhadiah total Rp 32 juta,” ujarnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh