Paparan Polusi Udara Picu Kelahiran Bayi Autis

Rabu, 19 Juni 2013 – 10:37 WIB
NEWYORK -- Jurnal kesehatan Environmental Health Perspectives melansir bahaya wanita hamil yang terkena paparan polusi udara. Pasalnya, tingginya paparan polusi udara cenderung membuat sang ibu melahirkan anak-anak dengan autisme bawaan.

Hasil studi para peneliti menemukan, wanita hamil yang tinggal di daerah yang udaranya tercemar hingga dua kali diambang batas, lebih mungkin melahirkan bayi dengan penyakit gangguan spektrum autisme (ASD), dibandingkan mereka yang tinggal di daerah tingkat polusinya rendah.

Polusi udara diyakini terkait dengan autisme, termasuk polusi akibat bahan polutan hasil akhir dari pembakaran bahan bakar diesel, timbal, mangan dan merkuri. Uniknya, sebagian besar polutan yang dipelajari para peneliti memiliki korelasi dengan autisme pada bayi dengan jenis kelamin laki-laki daripada perempuan.

Hasil tersebut sekaligus memperkuat penelitian sebelumnya yang mengaitkan terjadinya autisme pada anak-anak akibat pencemaran udara ketika kehamilan. "Tidak jelas bagaimana logam berat atau bahan kimia lain yang ditemukan dalam polusi udara dapat mempengaruhi perkembangan janin, namun penelitian telah menunjukkan polutan lalu lintas seperti diesel, dapat menginduksi peradangan otak pada hewan," kata Marc Weisskopf, profesor lingkungan dan epidemiologi di Harvard School of Public Health seperti dilansir livescience (18/6).

Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati 325 perempuan yang memiliki anak autisme dan 22 ribu wanita memiliki anak tanpa autisme. Dengan menggunakan data polusi udara dari US Environmental Protection Agency, para peneliti memperkirakan tingkat polutan pada waktu dan tempat lahir setiap anak.

Hasil penelitian menunjukkan perempuan yang tinggal di daerah dengan tingkat tertinggi polutan bahan bakar diesel atau merkuri di udara, dua kali lebih mungkin untuk memiliki anak dengan ASD, dibandingkan mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat terendah.

"Wanita yang terkena polusi udara  seperti timah, mangan dan metilen klorida sekitar 50 persen lebih mungkin untuk memiliki anak dengan ASD dibandingkan wanita yang tinggal di daerah dengan konsentrasi terendah polusinya," ungkapnya.

"Temuan ini menunjukkan hubungan antara autisme dan polusi," sambungnya.

Ada 279 anak laki-laki dan 46 perempuan dengan ASD dalam penelitian ini. Polusi udara tampaknya lebih kuat berpengaruh pada bayi laki-laki dibandingkan dengan  perempuan.

"Efek racun dari polutan udara lebih mudah mempengaruhi perkembangan janin anak laki-laki," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Makanan Tertentu Tingkatkan Risiko Alzheimer

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler