jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar Jusuf Hamka melontarkan sejumlah pembenahan untuk Jakarta lebih baik saat berbincang dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
Dia menilai pembenahan antara lain diperlukan untuk mengatasi kemacetan Jakarta yang sudah menjadi momok tak pernah terselesaikan selama ini.
BACA JUGA: Jabar Masuk Daerah Paling Rawan Gangguan di Pilkada 2024, Begini Arahan Bawaslu RI
Bos tol ini memaparkan pandangannya saat Airlangga bertanya pada sebuah makan siang di suatu tempat di Jakarta.
Menurutnya penambahan jaringan jalan menjadi sebuah keharusan untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
BACA JUGA: Inilah Hasil Survei Elektabilitas Bakal Calon Bupati Jepara 2024
Jusuf Hamka menilai volume kendaraan harus seimbang dengan infrastruktur jalan yang ada. Dia lantas mencontohkan ruas jalan dari Blok M hingga ke Glodok.
"Saya kira harus ada jaringan jalan baru," ujar pria yang akrab disapa Babah Alun ini.
BACA JUGA: Willem Wandik: Pak Airlangga Bilang Golkar Dukung Saya jadi Cagub Papua Tengah
Konsep lain, dia menilai penting menerapkan sistem pajak kendaraan berpihak kepada masyarakat kelas menengah dan kalangan bawah.
"Pajak-pajak mobil orang kaya ditingkatkan, yang di bawah berapa cubicle centimeter (Cc) harus diberi subsidi," ucapnya.
Menurut Babah Alun, dalam perbincangan tersebut Airlangga juga berpesan pentingnya memberi makan masyarakat kelas bawah.
Airlangga lantas bertanya konsep Babah Alun yang juga dikenal sebagai juragan nasi kuning.
Pria yang selalu tampil sederhana ini menyatakan sudah memikirkan membangun warung nasi kuning Babah Alun di tiap kelurahan. Konsep warung nasi kuning sama seperti yang sudah berjalan.
Nasi kuning ala Babah Alun memang tak sekadar murah tetapi juga sehat dan bergizi. Pembeli cukup bayar Rp 3 ribu bisa menikmati nasi dengan aneka lauk-pauk yang dibeli dari UMKM setempat.
"Kalau APBD enggak ada dananya, don't worry, saya bisa ngecrek temen-temen pengusaha. Saya minta dana CSR dari perusahaan. Saya ngecrek enggak malu kok, saya bilang bos bantu buat warga, rakyat, pasti banyak pengusaha mau membantu," katanya.
Dalam perbincangan Babah Alun menyampaikan konsep mendorong warga DKI Jakarta menjadi pengusaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Ayo, galakan koperasi, besarkan mereka sama-sama. Saya bilang harus perbanyak sekolah dan rumah sakit. Kenapa? Sekolah supaya warga pintar, rumah sakit supaya warga sehat. Kalau pintar dan cerdas bisa jadi pengusaha yang andal," katanya.
Babah Alun juga siap memberi perhatian terhadap masalah polusi udara di Jakarta. Menurutnya, perlu langkah strategis agar warga Jakarta hidup sehat.
"Menyiasatinya perlu green vehicle. Mulai pakai mobil listrik. Pabrik-pabrik diatur, tidak boleh lagi di daerah permukiman. Karena polusi menyangkut kesehatan masyarakat," katanya.
Dia tidak keberatan berpasangan dengan siapa pun jika diusung sebagai kandidat wakil gubernur DKI, termasuk dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep.
"Baut yang mana saja masuk, bisa dipasangkan Mas Anies, Pak Ahok bisa, tidak ada masalah. Untuk jadi wakil-wakil Mas Anies dan Pak Ahok," katanya.
Sementara jika diberi mandat menjadi kandidat gubernur, Babah Alun menyebut beberapa nama yaitu Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, Maruarar Sirait, Ahmad Syahroni atau kalau dari kalangan agamis itu ada Waketum PBNU Kiai Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid dan Ustaz Das'ad Latif.
Dia menegaskan tidak akan menyuap masyarakat agar dipilih jika diusung maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024. (gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Kendal Dico Optimistis Maju Wali Kota Semarang: 99 % Siap, 1 Persen Takdir
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang