Papua Harus Didekati dengan Silaturahmi

Kamis, 27 Maret 2014 – 21:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan, munculnya aspirasi otonomi khusus plus setelah pemerintah pusat memberikan otonomi khusus (Otsus) sejak 2001 bagi Papua, mengindikasikan bahwa pemerintah belum mempunyai kesabaran dalam merawat keindonesiaan di Bumi Cenderawasih itu.

"Munculnya tuntutan agar Jakarta memberikan Otsus plus dengan hak-hak yang lebih besar lagi pada Papua dalam urusan keuangan dan luar negeri, mengindikasikan kita tidak sabar merawat keindonesiaan di Papua," kata Sudarsono Hardjosoekarto, saat jadi pembahas bedah buku "Kembali ke Indonesia, Langkah, Pemikiran, dan Keinginan", karya Nicolaas Jouwe, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Kamis (27/3).

BACA JUGA: Cegah Pembakaran, TNI Gelar Patroli Malam

Menurut mantan Dirjen Kesbangpol Kemendagri itu, sesungguhnya mayoritas masyarakat Papua bangga jadi bagian Indonesia. Mereka juga berkhidmat membawa "Merah-Putih".

"Tapi, faktor komunikasi pusat-daerah dan persepsi yang keliru dari sebagian pejabat pusat dan daerah, menyebabkan isu atau masalah Papua selalu mengemuka," ungkapnya.

BACA JUGA: Pencipta Bintang Kejora Merasa Ditipu Belanda

Dikatakannya, Papua mestinya didekati dengan silaturrahmi keindonesian dengan niat tulus membangun keindonesiaan di Papua.

"Implementasinya jangan lagi dengan pendekatan struktural pusat-daerah. Ada cara lain yang lebih kreatif dan manusiawi misalnya pertukaran pelajar dan pemuda antarprovinsi di Indonesia. Fasilitasi pelajar, pemuda dan masyarakat Papua untuk lebih mengenal Indonesia. Dengan cara seperti itu, akan terjalin keindonesiaan yang sesungguhnya," saran mantan dirjen Otda Kemendagri itu. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Presiden Berharap Kuala Namu Terus Berkembang

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Turunkan Tim ke Aceh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler