jpnn.com, OXFORD - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman meski para ahli masih menyelidiki hubungan antara vaksin tersebut dengan laporan adanya penggumpalan darah.
Beberapa ahli keamanan obat Inggris percaya ada hubungan antara AstraZeneca dan peristiwa pembekuan darah yang jarang terjadi termasuk cerebral venous sinus thrombosis (CVST).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Saldo di Rekening Anda Hilang? Jokowi Langsung Keluarkan Perintah Khusus
Menurut laporan Guardian pada Selasa (6/4), Universitas Oxford menjalankan uji coba di lebih dari 200 anak-anak dan remaja berusia enam hingga 17 tahun untuk melihat seberapa besar manfaat dari suntikan AstraZeneca.
"Meskipun tidak ada masalah keamanan dalam uji klinis pediatrik, kami menunggu informasi tambahan dari Badan Regulasi Obat dan Kesehatan (MHRA) tentang peninjauan kasus langka trombosis/trombositopenia pada orang dewasa sebelum memberikan uji coba vaksinasi lebih lanjut," kata Juru Bicara Oxford.
BACA JUGA: Warga Sulut Demam dan Lemas Setelah Suntik Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Pemerintah
Dalam kunjungan ke pabrik AstraZeneca di Macclesfield, Cheshire pada hari Selasa (6/4), Johnson mengatakan vaksin adalah hal utama.
Suntikan ini telah diberikan kepada lebih dari 18 juta orang dewasa di Inggris. Namun dilaporkan ada 30 kasus pembekuan darah langka dan tujuh kematian.
BACA JUGA: Inggris Temukan 30 Kasus Pembekua Darah, AstraZeneca Makin Terpojok
"Anjuran MHRA kepada orang-orang adalah untuk terus melakukanya (vaksinasi). Lakukan suntikan pertama dan kedua,” ujar Johnson. (Guardian/mcr9/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih