Para Anggota Babinsa Tadinya Ditolak Warga, Sekarang Lihat Hasilnya

Senin, 09 Agustus 2021 – 06:35 WIB
Babinsa di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berdialog dengan warga untuk melakukan tracing COVID-19. Hal ini untuk menekan penyebaran COVID-19 di Nganjuk. Foto: Antara Jatim/ HO-Kodim 0810/Nganjuk

jpnn.com, NGANJUK - Kodim 0810/Nganjuk, Jatim memerintahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) terus melakukan pelacakan warga tertular covid-19 di wilayah itu, untuk memutus mata rantai penyebarannya.

Komandan Kodim 0810/Nganjuk Letkol Inf Gregorius Luky Ariesta mengemukakan Babinsa menjadi ujung tombak TNI AD untuk memutus penyebaran covid-19 di Tanah Air.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Novel Baswedan Bongkar Aib Besar, Ada Puluhan WNA China Masuk, Seorang Perempuan Mengaku Terlibat

"Sinergi dengan jajaran terkait sangat diperlukan dalam pengisian data tracing digital SiLacak," katanya di Nganjuk.

Menindaklanjuti instruksi dari Panglima TNI, jajaran Koramil 0810/09 Ngronggot, Kabupaten Nganjuk juga mengerahkan Babinsa untuk terjun di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Panglima TNI Beri Tugas Khusus untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas

Salah satunya ditunjukkan Babinsa bersama petugas puskesmas setempat untuk melacak kontak erat atau tracing dari warga yang terkonfirmasi positif covid-19.

Dari Koramil 0810/09 Ngronggot Pelda Sugeng mengatakan tracing menjadi hal wajib bagi Satgas Penanggulangan covid-19 dalam rangka memutus mata rantai penularan.

BACA JUGA: Lihat Nih, Korps Marinir Sampai Kerahkan Kendaraan Khusus, Serbu!

Dalam hal ini pelacakan juga dilakukan untuk memasukkan data ke dalam aplikasi SiLacak.

"Oleh sebab Babinsa dilibatkan dalam kegiatan tracing. Babinsa bisa membantu tim dalam mengevukasi warga terkait perlunya mengikuti tes swab maupun rapid antigen," kata Pelda Sugeng.

Sugeng juga tidak memungkiri memang tidak semua masyarakat mau menerima kenyataan telah menjalin kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif covid-19.

Tak jarang warga merasa sehat dan tetap tidak mengalami gejala sedikit pun kendati pernah dekat dengan warga yang terpapar covid-19.

"Padahal ini yang berbahaya. Warga merasa sehat atau tidak apa-apa, tetapi sebenarnya dia juga berpotensi tertular positif covid-19. Banyak dijumpai kasus positif covid-19 tanpa gejala, ini yang harus diwaspadai," kata dia.

Dia menambahkan saat awal dilakukan tracing awalnya banyak warga yang menolak, tetapi berkat pendekatan dan komunikasi yang dilakukan Babinsa serta tim akhirnya masyarakat bisa memahami jika mengantisipasi penyebaran covid-19 harus membutuhkan peran serta bersama .

"Persentase yang menolak kini sedikit. Mulai tumbuh kesadaran di tengah warga," kata dia.

Sementara itu Babinsa Koramil 0810/09, Serka Adi Kuncoro menerangkan apa yang dilakukannya merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan negara. 

Dia menyadari tugas yang diembannya sangat berpotesi tertular covid-19, tetapi dengan mematuhi protokol kesehatan semua akan mampu dilaluinya.

"Setiap melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kontak erat, tim selalu mengenakan APD. Tak hanya tracing, para Babinsa juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah dan tetap mengingatkan masyarakat mematuhi prokes untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga menghindari kerumunan serta mengurangi aktivitas di luar rumah," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler