jpnn.com, MOJOKERTO - Sebanyak 211 mahasiswa dari tujuh negara turut berpartisipasi dalam membangun delapan desa terpencil di Kabupaten Mojokerto, Jatim.
Pembangunan difokuskan pada penyediaan dan pengembangan fasilitas pendidikan, kebersihan, dan sanitasi.
BACA JUGA: Mengenal Roadshow PPAN Asal Maluku Utara 2017
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak dua pekan di Kabupaten Mojokerto. Ratusan mahasiswa itu berasal dari Korea Selatan, Hongkong, Belanda, Jepang, Cina, dan Taiwan.
Mahasiswa tersebut mencoba untuk memberikan solusi bagi permasalahan didesa.
Salah satunya, di Dusun Blentreng Desa Ngembat. Di tempat ini, anak-anak Paud berusia terlihat bersemangat belajar Bahasa Inggris bersama mahasiswa asing.
Daniel Prinsen, salah satu mahasiswa asing dari Belanda menuturkan bahasa Inggris yang diajarkan merupakan tingkat dasar.
"Selain kebutuhan pengajaran bahasa Inggris yang tepat, Paud Desa Blentreng, juga membutuhkan lebih banyak pengembangan fasilitas pendidikan, seperti penambahan kelas dan penambahan alat bermain anak," kata Daniel.
Para mahasiswa ini juga menghadirkan fasilitas yang diperlukan oleh warga, terutama fasilitas sanitasi.
Mahasiswa asing yang mengikuti Community Outreach. Melalui program ini, mereka bisa mengisi libur musim panas dengan berkunjung dan membaur dengan masyarakat di pelosok desa Kabupaten Mojokerto.
Semangat para mahasiswa mancanegara itu diharapkan bisa menular pada para pemuda setempat untuk membangun desanya. (pul/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia