Para Entrepreneur Gunakan Cara Ini untuk Dapat Cuan Banyak Minim Modal Lewat Medsos

Jumat, 16 Juni 2023 – 15:04 WIB
Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Gali Ilmu untuk para mahasiswa, pelajar, UKM, dan masyarakat umum lainnya. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Gali Ilmu untuk para mahasiswa, pelajar, UKM, dan masyarakat umum lainnya. 

Kegiatan yang digelar di Tangerang Selatan, belum lama ini menghadirkan para entrepreneur dengan latar belakang bisnis atau kewirausahaan yang mahir di bidangnya sebagai narasumber.

BACA JUGA: Entrepreneur Muda Asal Jambi Sukses Buka Bisnis Kecantikan

Kegiatan dibuka dengan materi pertama dibawakan Yasa Singgih, seorang entrepreneur dan kreator digital. Dia menceritakan bagaimana memulai bisnis saat awal kuliah dengan modal seadanya, bisnis tersebut bernama "Republic". 

Dia memulai bisnis dengan forum jual beli Kaskus. Kemudian, menjadi reseller dengan mengambil barang di Pasar Tanah Abang bermodalkan uang Rp 700 ribu.

BACA JUGA: Kemenkominfo Gelar Webinar Jarimu Harimaumu untuk Siswa di Depok

Saat ini, Yasa membuat agensi bernama Buzzle dengan menggandeng 50 brand lokal. Biasanya dia hanya memegang brand lokal, tetapi tahun lalu mendapatkan challenge membantu branding pabrik besi dengan tujuan untuk mencari buruh pabrik. 

"Nah, pada proyek ini kami mendorong konten dari pabrik ini agar FYP di TikTok dengan konten seperti daily life di pabrik. Alhasil proyek ini sudah mencapai targetnya," ujar Yasa dalam keterangannya dikutip Jumat (16/6).

BACA JUGA: Kemenkominfo: Pegawai PLN Wajjib Tahu Cara Tepat Melindungi Data Pelanggan 

Yasa menambahkan modal bisnis paling penting bukanlah uang. Namun, yang terpenting adalah keberanian atau nyali. Modal yang kedua adalah koneksi atau Networking. 

Kemudian, hal yang terpenting lainnya adalah knowledge atau experience. Lalu ada kalanya time dan energy juga dibutuhkan, dan hal terpenting yang terakhir adalah money. 

Hanya kata Yasa, perlu diingat kalau kita harus mengandalkan hal-hal sebelumnya, dan money menjadi opsi terakhir. 

"Kenapa TikTok lebih berguna dibandingkan IG Reels, karena TikTok bisa membantu kita yang hanya memiliki followers kecil untuk berkembang," ucapnya.

Dia melanjutkan, algoritma TikTok akan menyebarkan konten kepada lima orang non followers kita. Jika lima orang tersebut menyukai konten kita, maka TikTok akan terus menggandakan penyebaran konten kita hingga FYP.

Yasa menegaskan kalau proses membuat konten memang terkesan mudah, tetapi sebenarnya tidak sesederhana itu. Hal yang paling penting adalah membuat konten tersebut agar bisa sustainable (berkelanjutan) sehingga bisa kita manfaatkan untuk menyebarkan atau memperkuat branding bisnis. 

"Jadi, cobalah untuk membuat konten yang berdampak dan bersinergi bagi banyak orang," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Koordinator Divisi Konten Kreatif dan CEO Infina Oktora Irahadi atau yang akrab dipanggil Tora mengatakan bahwa saat ini tren menjadi sangat pendek, yang semula jenjangnya sebulan menjadi seminggu. Oleh karena itu, perlu adanya usaha yang diberikan atau effort.

 "Kita harus tahu cara men-treat customer kita, terutama dengan memanfaatkan media sosial. Salah satunya dengan melakukan chit-chat, seperti membalas komentar customer yang memberi komentar di e-commerce atau media sosial kita," ujar Tora.

Tora juga menambahkan hal terpenting lainnya adalah adaptasi. Jadi, tidak perlu mengikuti apa bisnis yang tren atau viral, tetapi bisa membuat konten untuk menaikkan value produk kita dengan cara adaptif pada media sosial yang bisa memberi algoritma terbaik. 

Dia mengingatkan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah gambar, harga, review, dan lokasinya. Setelah itu, gambar produk, strategi permainan harga, dan gimik lainnya. 

"Ketika semua ini sudah dipenuhi, setidaknya orang yang melihat media sosial kamu akan mengira produkmu aktif dan kredibel untuk dibeli," imbuhnya yang sekaligus menutup kegiatan Gali Ilmu. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Entrepreneur   modal   cuan   medsos   Kemenkominfo  

Terpopuler