Para Insinyur Indonesia Susun Strategi Hadapi Kehidupan Normal Baru

Senin, 11 Mei 2020 – 17:50 WIB
Ketua PII Heru Dewanto. Foto: ANTARA/HO/Panitia Cafeo37

jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tengah menyusun strategi, untuk menghadapi kehidupan normal baru di tengah pandemi virus Corona ini.

Ketua Umum PPI Heru Dewanto mengatakan di tengah situasi pandemi saat ini, banyak sektor harus beradaptasi, termasuk bidang keinsinyuran yang dituntut memberi kontribusi untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi normal baru.

BACA JUGA: Insinyur se-ASEAN Berikan Penghormatan Terakhir Buat BJ Habibie

“Sekarang banyak hal berubah. Insinyur sebagai kalangan cerdik cendekia wajib memberi kontribusi konkret dalam kehidupan masyarakat kini di masa pandemi dan nanti. Di sinilah insinyur harus berperan dan berinovasi agar dalam situasi apapun kita semua siap beradaptasi,” ujar Heru dalam keterangan yang diterima, Senin (11/5).

Heru menerangkan, PII telah menggelar FGD secara daring pada Rabu (6/5). FGD diikuti oleh hampir 400 orang peserta mengikuti paparan 23 bidang keinsinyuran PII, yang menjelaskan berbagai skema kondisi normal baru ke depan sesuai dengan bidangnya masing-masing, termasuk eselon-I dari berbagai kementerian.

BACA JUGA: Begini Harapan Pak Jokowi Untuk Insinyur se-ASEAN

Secara khusus, Heru menyoroti pentingnya identifikasi normal baru di setiap bidang, sekaligus mempersiapkan masyarakat untuk menghadapinya.

“Ini FGD yang holistik dari A sampai Z, di mana PII dan seluruh bidang keinsinyuran melakukan identifikasi, apa yang terjadi sekarang, apa yang terjadi pasca-pandemi, apa tantangannya bagi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, juga bagaimana cara beradaptasi di setiap bidang keinsinyuran itu, sekaligus tentu saja apa peluang di masa depan dari berbagai tantangan yang kita hadapi sekarang ini,” tambah Heru.

BACA JUGA: Letjen Doni Monardo Beri Peringatan kepada Kepala Daerah

Dari FGD ini, Heru mengatakan pihaknya akan menyiapkan rekomendasi kehidupan normal baru kepada pemerintah.

Dia mengharapkan peran insinyur ini bisa membantu kesiapan masyarakat dalam menjalani masa pandemi dan melanjutkan kehidupannya agar lebih baik.

"Kami siap membantu, untuk itu hasil FGD ini akan kami susun menjadi sebuah rekomendasi ilmiah, hasilnya akan kami serahkan kepada pemerintah, dunia usaha, akademik dan masyarakat. Hasil FGD ini akan menjadi pembelajaran penting sekaligus juga menata ulang pondasi bidang-bidang keinsinyuran untuk mampu beradaptasi dengan kondisi normal baru nanti. Tentu termasuk skema dan prioritas anggaran juga harus berani berubah, karena kita masuk fase normal baru yang sama sekali beda dengan kondisi sebelumnya,” jelas Heru.

FGD juga menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat Ketua Dewan Penasehat PII.

Airlangga, kata Heru, menyoroti kehidupan normal baru di masyarakat dalam aspek kehidupan berekonomi yang menyesuaikan dengan penyakit, lalu bagaimana kemampuan beradaptasi dengan penyakit dan cara penanganannya.

Untuk menekan dampak negatif akibat situasi yang tidak pasti saat ini, Airlangga mengatakan pemerintah terus mengkaji sejumlah langkah relaksasi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga menyoroti konsep smart city di masa depan.

Wakil ketua umum PII ini meminta semua pihak tidak memandang smart city terkait teknologi informasi saja, tetapi juga harus mencakup smart economy, smart government, smart mobility, dan smart living dalam perancangannya.

“Belajar dari kondisi pandemi ini, ke depan perencanaan pengembangan kota harus bisa memastikan kesediaan sarana dan prasarana medis yang sesuai dengan standar kesehatan. Bahkan ruang terbuka hijau dan ruang komunitas kelak harus didesain untuk dapat difungsikan pada kondisi darurat seperti penyimpanan obat, sosialisasi bencana, dan lain sebagainya,” papar Danis. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler