Para Menteri yang Berniat Maju Pilpres 2024 Sebaiknya Mundur

Jumat, 02 April 2021 – 19:55 WIB
Presiden Jokowi berharap sektor sektor perbankan dan pasar modal kembali normal usai vaksinasi Covid-19. Foto: Ricardo/arsip JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Laskar Dewa Ruci Mochtar Mohamad menilai, para pembantu Presiden Joko Widodo yang berniat maju sebagai kandidat presiden pada Pemilihan Presiden 2024, sebaiknya mundur dari jabatan yang diemban saat ini.

Pasalnya, presiden membutuhkan para menteri yang benar-benar fokus bekerja mengatasi kondisi bangsa.

BACA JUGA: Jokowi dan Prabowo Jadi Saksi Nikah Aurel Hermansyah dengan Atta Halilintar

Menurut Mochtar, pandemi COVID-19 telah sangat berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan, inflasi dan nilai tukar rupiah yang anjlok. 

Karena itu, kebutuhan akan kinerja yang profesional dan kinerja yang totalitas dari para pembantu presiden sangat penting.

BACA JUGA: Simulasi Pilpres 2024: Prabowo-Puan Paling Diunggulkan, JK-Anies Kalah Tipis

Paling tidak, agar para pembantu presiden dapat membuat kebijakan yang tepat di masa krisis seperti saat ini.

Sayangnya, panggung politik di masa pandemi, kata Mochtar, juga menjadi sisi lain yang begitu menggoda bagi para pembantu presiden seperti menteri atau setingkatnya.

BACA JUGA: Koneksi Luas dan Didukung Partai Besar, Airlangga Layak Diperhitungkan di Bursa Pilpres 2024

"Sangat disayangkan, penderitaan ini lantas dimanfaatkan menjadi panggung politik oleh menteri-menteri, bahkan kepala daerah yang berniat untuk naik panggung pada 2024," ujar Mochtar dalam keterangannya, Jumat (2/4). 

Mochtar mengatakan, para menteri yang tergoda naik panggung di Pilpres 2024 teridentifikasi dari maraknya media sosial yang masif dari para pembantu presiden tersebut.

"Mereka memamerkan branding-nya masing-masing untuk menarik simpati rakyat. Bahkan, yang lebih parah diduga para menteri sedang asyik bermain sebagai endorser atau bahkan calo merek vaksin untuk masuk ke Indonesia," ucapnya.

Ditanya siapa saja pembantu presiden yang teridentifikasi ingin naik panggung di Pilpres 2024, Mochtar tak menyebut nama-nama dimaksud.

Ia hanya menyatakan hasil survei LSI dan Indobarometer di awal 2021, setidaknya sudah memunculkan cukup banyak nama yang masuk bursa calon presiden pada Pilpres 2024.

"Nama menteri yang mencuat sebagai kandidat potensial masing-masing Prabowo Subianto (menteri pertahanan), Sandiaga Uno (menteri pariwisata dan ekonomi kreatif), Erick Tohir (menteri BUMN), Tito Karnavian (menteri dalam negeri) dan lain lain," katanya.

Menurut Mochtar, pencoblosan Pilpres 2024 dijadwalkan digelar pada Maret 2024. Sementara tahapannya sudah dimulai 20 bulan sebelum hari pencoblosan.

"Artinya, tahapan pemilihan presiden sudah dimulai Juli 2022. Apabila 'kegenitan' itu tidak dapat dibenahi sekarang ini, akan berakibat pada stabilitas kabinet Indonesia Maju. Jika berniat mencalonkan diri sebaiknya para menteri atau pembantu presiden secara sadar mengundurkan diri," kata Mochtar. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler