jpnn.com - Para penulis film dan acara televisi Amerika Serikat kembali merencanakan mogok massal untuk menuntut hak mereka. Ekskutif studio-studio besar Negeri Paman Sam pun dibuat ketar-ketir oleh ancaman ini.
Bagaimana tidak, terakhir kali hal semacam ini terjadi, mogok berlangsung selama empat bulan. Selama itu pula, dunia showbiz AS lumpuh.
BACA JUGA: Sutradara Peraih Oscar Jonathan Demme Tutup Usia
Nah, Selasa lalu, eksekutif WGA telah memberi lampu hijau anggotanya untuk mogok. Dua hari terakhir, sejak Sabtu (29/4), petinggi WGA bernegosiasi dengan pihak Aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP) untuk mendiskusikan tuntutan
’’Anggota WGA yang setuju mogok mencapai 96,3 persen,’’ kata kuasa hukum WGA Ivy Kagan Bierman kepada Variety.
BACA JUGA: Rilis Star Wars IX Dipercepat dan Kembalinya The Lion King
’’Ini mengejutkan sebenarnya. Kebanyakan penulis yang aku temui menolak mogok karena implikasi ekonominya begitu besar. Ternyata, mereka bersemangat,’’ lanjutnya.
Hari ini, Senin (1/5) kontrak WGA dengan AMPTP habis. Sejak 13 Maret lalu, AMPTP yang mewakili 350 studio, termasuk Paramount, 20th Century Fox, dan Sony, telah meminta perpanjangan kontrak.
BACA JUGA: Hollywood Akhirnya Garap Biopik Sang Ratu Pop
Namun, WGA mengajukan beberapa tuntutan. Yang utama terkait dengan kenaikan upah dan perbaikan jaminan kesehatan.
Sejak 2009 hingga 2015, jumlah skenario show yang harus ditulis bertambah menjadi dua kali lipat. Namun, para penulis tidak mendapat kenaikan gaji.
Malah upah mereka turun rata-rata 23 persen. Dalam kontrak buletin, WGA menyebutkan bahwa saat ini merupakan peak TV. Artinya, produksi acara sedang banyak-banyaknya.
Namun, acara-acara tersebut cenderung memiliki episode pendek. Otomatis upah mereka lebih sedikit.
Di sisi lain, ketika seorang penulis sudah dikontrak oleh sebuah show, mereka dilarang menulis untuk acara lainnya. Termasuk jika show itu sedang hiatus. Artinya, sumber penghasilan mereka juga berkurang.
Jika WGA betul-betul akan mogok, hal tersebut akan sangat memengaruhi banyak acara TV favorit kita. Saturday Night Live, The Late Show with Stephen Colbert, The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, dan Jimmy Kimmel Live bisa berhenti tayang secara mendadak.
Hal itu juga akan berimbas pada serial TV yang tayang musim panas mendatang. Antara lain, Game of Thrones, Orange Is the New Black, dan Twin Peaks. Belum lagi film-film bioskop yang akan mulai diproduksi.
Pemogokan juga akan berpengaruh pada acara awards. MTV Movie and TV Awards yang tayang 7 Mei nanti akan menjadi acara awards pertama yang bakal terpengaruh. Begitu juga Tony Awards yang tayang di CBS pada 7 Juni.
Bukan tak mungkin Golden Globes juga terkena imbasnya. Kali terakhir, pemogokan anggota WGA terjadi pada akhir 2007. Penulis harus boikot selama 100 hari sebelum tuntutan mereka dipenuhi. (adn/c20/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Universal Belum Puas Mengeksploitasi Fast and Furious
Redaktur & Reporter : Adil