Parah, Malaysia Jadi Bahan Olok-Olok

Minggu, 02 Agustus 2015 – 08:16 WIB
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. FOTO: AFP

jpnn.com - SKANDAL dugaan korupsi yang mem­belit Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, 61, dan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) berdampak luar biasa. Terutama pada perekonomian negara tersebut. Tidak adanya penjelasan detail dari Najib terhadap kasus itu serta manuver tajam berupa perombakan kabinet besar-besaran dengan menyingkirkan para penegak hukum dan pejabat yang mengkritiknya membuat sentimen pasar kian negatif. 

''Najib mungkin bisa terus berkuasa, tapi setiap hari situasi perekonomian menjadi kian goyah. Ringgit terpuruk dan pasar saham menjadi lesu karena Malaysia menjadi bahan tertawaan,'' ujar jurnalis senior Malaysian Business, A. Kadir Jasin. 

BACA JUGA: Tim Aerobatik Inggris Sumbang Petunjukan di Pernikahan Pasangan Ini

Pria kelahiran Kedah 1947 lalu tersebut mengungkapkan, jika Najib benar-benar bisa meredam kasus 1MDB, situasi perekonomian menjadi tantangannya. Namun, Kadir percaya kasus 1MDB bakal sulit ditutup-tutupi. 

Najib memang bisa membungkam para penegak hukum di Malaysia, namun informasi dan bukti-bukti terkait dengan transfer dana itu sudah jatuh ke berbagai otoritas di luar negeri. 

BACA JUGA: Kunjungi Indonesia, Ramos Horta Kangen Sahabat Lama

Dia menjelaskan, meski Najib masih memegang tampuk kepemimpinan, saat ini posisinya tidak benar-benar aman. 

''Najib sukses mempertahankan kekuasaan di eksekutif. Tapi, bagi orang-orang yang kenal dan dekat dengannya, Najib telah kehilangan otoritas moralnya di pemerintahan,'' ucap mantan jurnalis di Bernama dan The New Strait Times tersebut. 

BACA JUGA: Empat Dosen India Diculik di Libya

Hal senada diungkapkan para pakar politik. Mereka menilai 1MDB merupakan krisis politik terburuk yang melibatkan Najib. Akibatnya, nilai tukar mata uang ringgit terjun bebas ke posisi terendah sejak krisis finansial Asia minggu lalu. Pejabat senior di Pusat Pembelajaran Strategis dan Internasional Murray Hiebert mengungkapkan, karena mendapat dukungan dari koleganya di UMNO yang cukup kuat, posisi Najib saat ini belumlah benar-benar dalam bahaya meski memang tidak terlalu aman. 

''Jika dalam penyelidikan tidak ditemukan hal yang menghubungkan kasus tersebut dengan Najib, dia bisa mengatasinya dengan mudah. Namun, kasus tersebut akan menyeret negara ini dalam masalah yang lebih besar seperti lambatnya perekonomian,'' tegasnya. 

Hal serupa diungkapkan pejabat senior di Nanyang Technological University Oh Ei Sun. Dia menjelaskan bahwa kasus itu sangat berdampak pada image Najib secara politis. Namun, itu tidak akan membuatnya terdepak dari jabatannya. Sebab, oposisi maupun orang-orang di partai (UMNO) yang melawannya tidak memiliki cukup anggota di parlemen untuk menggulingkannya. 

Profesor di Pusat Penelitian Asia Tenggara di City University of Hongkong William Case menuturkan, faktanya, Najib memiliki kontrol langsung terhadap proses penyelidikan. Dengan kata lain, kasus tersebut akan tenggelam dimakan waktu layaknya kasus-kasus lain sebelumnya. Misalnya, skandal pembunuhan model Mongolia pada 2006 yang juga menyeret nama Najib. (CNBC/Malaysia Kini/sha/c20/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Bersumpah Menangkap Pembakar Balita Palestina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler