Parah! Perambahan Hutan Dieng Semakin Luas

Senin, 27 Juli 2015 – 02:43 WIB

jpnn.com - BANJARNEGARA - Warga Dieng yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan Dataran Tinggi Dieng (FKMPLDTD) melaporkan adanya perambahan hutan di pegunungan Dieng. Pemerintah dituntut bertindak karena masyarakat sekitar merasakan dampak buruk akibat alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian.

Ketua Forum KMPLDTD, Zaenal Abidin mengatakan sudah ada balasan dari dinas kehutanan provinsi.

BACA JUGA: Dewan Tolak Setujui Dana Pengamanan Batu Giok Rp 600 Juta

"Kami diminta mengirimkan data dan bukti disertai foto serta keterangan lengkap tentang perambahan hutan tersebut agar lebih jelas," ungkapya.

Area hutan yang saat ini mulai alih fungsi meliputi, wilayah Cagar Alam Telaga Sedringo, Terbis Kecamatan Blado Kabupaten Batang dan sekitar, Hutan Tlagabang Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Lokasi tersebut merupakan tempat resapan air.

BACA JUGA: Rasain Lu! Dua PNS Calo Izin Hotel Dipecat

"Perambahan hutan tersebut saat ini dialihfungsikan menjadi lahan pertanian dan juga terjadi pembalakan hutan,"katanya.

Pihaknya meminta agar dilakukan pengusutan dan peninjauan lapangan agar ada tindak lanjut segera dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah sebelum tanggal 1 Agustus.

BACA JUGA: Hindari Tabrak Mobil, Truk Angkut Ikan Terjungkal

"Agar tahu siapa yang melakukan hal tersebut, karena sudah jelas jika ingin menggunakan lahan harus lapor dulu seperti yang terpampang di papan,"ucapnya.

Warga yang sebagian merupakan petani khawatir jika dampak dari perambahan hutan tersebut dapat mengakibatkan bencana di daerah hulu hingga hilir. Dia menambahkan, berdasarkan pengamatan terbaru bahwa perluasan areal pembukaan hutan semakin meningkat.

"Gejala alam sudah kami rasakan jika musim kemarau. Di area kami sudah sulit mendapatkan air. Begitu sebaliknya jika musim hujan, justru  air melimpah dan memicu terjadinya banjir karena aliran air dari dataran tinggi Dieng akan mengalir ke hilir dalam debit yang banyak," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, dampak terhadap lahan pertanian warga Dieng, Batur dan sekitarnya sudah diserang hama dengan jumlah yang semakin hari semakin banyak.

"Karena saat membuka lahan pertanian dilakukan dengan membakar area hutan, sehingga hewan termasuk hama lari dan menyerang lahan warga yag ada disekitarnya," ungkapnya.

Diakui, keresahan warga sebenarnya sudah dirasakan cukup lama, namun belum lama ini warga memberanikan diri mengingat dampak yang akan mengancam lingkungan alam dan lahan pertanian warga.

Ditambahkan oleh salah satu anggota, Hana bahwa, surat dan laporan juga dikirimkan pada pihak-pihak terkait agar ditanggapi serius.

"Kami kirim surat tembusan pada Bupati Kabupaten Banjarnegara, BPBD Banjarnegara, BPBD Provinsi Jawa Tengah, dan Polda," terangnya.(ctr/nun/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berusaha Selamatkan Anak Tercebur Bendungan, Rokhayati Tewas Tenggelam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler