PARAH! Satu Peleton TNI Terlibat Narkoba, Setengahnya Sudah Dipecat

Kamis, 04 Mei 2017 – 18:14 WIB
Anggota TNI terlibat narkoba serta disersi dipecat. Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

jpnn.com, MEDAN - Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Somantri sangat prihatin dengan banyaknya oknum TNI yang terlibat narkoba belakangan ini.

Untuk itu, Somantri menegaskan narkoba sudah ditempatkan sebagai ancaman terhadap negara. Oleh karena itu, TNI akan turun tangan memberangusnya.

BACA JUGA: Perwira Siswa Sesko TNI Harus Berpikir Kreatif dan Inovatif

Hal itu disampaikan Pangdam saat coffee morning dengan wartawan di Serambi Kehormatan Makodam I/BB, Rabu (3/5).

“Kalau sudah bicara ancaman terhadap negara, itu TNI turun. Saya akan turun langsung memberantas narkoba,” ujar Pangdam seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Jenderal Pakistan Kunjungi Markas Pasukan Garuda di Sudan

Menurut Somantri, sudah cukup banyak yang menjadi korban narkoba. Bahkan, tentara juga tak luput menjadi korban.

Diungkapkannya, di Kodam I/BB, ada satu peleton prajurit TNI yang terlibat narkoba, di mana setengah sudah dipecat dan setengah lagi sedang dalam proses untuk pemecatan.

BACA JUGA: Lebih Baik Pulang Nama daripada Gagal di Medan Tugas!

Oleh karena itu Pangdam menilai, narkoba merupakan upaya melumpuhkan Indonesia seperti perang candu yang pernah dilakukan terhadap Tiongkok.

“Untuk mencetak satu prajurit TNI saja, negara mengeluarkan banyak uang. Jadi kalau terlibat narkoba harus dipecat. Bagaimana megang senjata kalau teler-teler. Begitu juga, bagaimana membantu komponen pemerintah yang lain dan masyarakat kalau teler, ” tambahnya.

Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan Mayjen TNI  Cucu Somantri mencopot baju dinas prajurit yang

diberhentikan dengan tidak hormat karena terlibat narkoba. Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

Begitu juga peneritban rumah-rumah dinas TNI. Dikatakan Pangdam, jika anak atau keluarga TNI yang menempati saat ini, diperintahkannya membuat fakta integritas.

Apabila penghuni rumah kedapatan memakai, apalagi menjual narkoba, hari itu juga harus keluar dari rumah dinas. Kebijakan ini menurutnya bukan soal kejam atau tidak kejam, tapi bagaimana menyelamatkan generasi penerus bangsa dari kejahatan narkoba.

“Saya tidak enak, selama ini kesannya asrama Kodam ada narkoba. Seolah-olah Kodam yang melindungi. Memang di Asrama Kodam, namun yang menempati banyak yang pensiunan dan semacam diperjual belikan,” tandas Pangdam. (ain/adz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI Resmikan Pembuatan Film “Merah Putih Memanggil”


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler