jpnn.com - BATAM - Selain melakban mulut beberapa siswanya, ternyata guru di Sekolah Dasar Advent Sagulung, Batam, Kepri pernah memasukkan cabe ke mulut hanya karena ribut di ruang kelas.
"Mulutnya dicabe-cabein, dia kelas V sekarang, kejadiannya waktu kelas IV," ucap Samsanar Ramauli Sianturi, 44, orang tua Hanesti Hasian Simanjuntak, 8, siswa kelas III SD Advent Sagulung yang mulutnya dilakban.
BACA JUGA: Ribut Di Kelas Mulut Siswa SD Ini Dilakban Gurunya
Namun Kepala SD Advent Kaveling Lama Sagulung, Arwadi Simbolon membantahnya, namun membenarkan 10 anak-anak di kelas III dilakban oleh gurunya lantaran ribut.
Arwadi juga membantah jika mulut anak-anak tersebut dilakban dalam waktu yang lama, sampai berjam-jam.
BACA JUGA: Pas Adzan Maghrib Ibunda Sudah Tidak Ada
"Anak itu ribut, supaya gak ribut gitu aja nya, itupun sebentar aja," kata Arwadi seperti dikutip dari batampos.co.id (Group JPNN.com), Minggu (6/12).
Selain itu dia juga membantah jika lakban mulut merupakan aturan yang dikeluarkan kepala sekolah. Menurutnya, lakban mulut merupakan taktik guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
BACA JUGA: Menurut Gubernur, Hal Ini yang Bikin Arus Investasi Lemot
"Gak ada aturan itu, itu kebijakan guru saja. Sudah diperingati (ke murid, red) gak mau, supaya gak terganggu semuanya kan, sebentar sajanya itu," tuturnya.
Dia mengatakan jika murid-murid dilakban dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB adalah informasi yang berlebihan.
Pada dasarnya, kata Arwadi, guru bertujuan baik untuk membuat kelas tentram. Lakban mulut tidak dimaksud untuk melukai murid.
"Yang penting tidak menciderai, kecuali dipukul sampai luka-luka, itu baru. Ada trik-triknya tapi kadangkala orang tua tidak berkenan, namanya sudah ribut gak mungkin kita pukul," pungkasnya. (cr13/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SIM Online, Kapolda: Urus Sendiri tanpa Lewat Calo
Redaktur : Tim Redaksi