Parang Menancap di Dada, Bocah 5 Tahun di Inhu Tewas Bersimbah Darah

Kamis, 18 Agustus 2022 – 23:55 WIB
Aparat kepolisian melakukan olah TKP di lokasi Muhamad Fatih Alfarazi, bocah bersimbah darah setelah parang yang dilempar sang kakak menancap di dadanya. Foto: Dokumentasi Polsek Peranap.

jpnn.com, BATANG PERANAP, INHU - Bocah lima tahun bernama Muhamad Fatih Alfarazi tewas bersimbah darah setelah parang yang dilemparkan sang kakak menancap di dadanya.

Peristiwa berdarah itu terjadi di Dusun Serangge Pabrik, Desa Punti Kayu, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, pada Rabu (17/8) sore sekitar pukul 15.30 WIB.

BACA JUGA: Kecelakaan Tunggal Maut di Kertapati, Satu Mahasiswa Tewas, Kepala Tertancap Besi Coran

Kapolsek Peranap Iptu Bahagia Ginting mengungkapkan kronologi kejadian berawal saat korban bersama ibunya baru saja pulang dari acara perlombaan memerihkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di desa tersebut.

Sesampainya di rumah, pelaku bernama Muhammad Daud (23) yang merupakan abang kandung korban langsung marah-marah sambil memegang sebilah parang tanpa gagang.

BACA JUGA: Gegara Masalah Sepele, Purnawirawan TNI Tewas Ditikam, Pelakunya Tak Ada yang Menyangka

“Pelaku ini marah-marah menyuruh ibunya dan adiknya pergi dari rumah,” beber Iptu Bahagia Ginting saat dikonfirmasi JPNN.com, Kamis (18/8).

Setelah marah-marah, pelaku langsung melemparkan parang sepanjang kurang lebih satu meter ke arah korban.

“Parang yang dilempar pelaku tertancap di bagian dada korban,” ungkapnya.

Ibu korban langsung mencabut parang yang tertancap di dada korban dan membuang parang tersebut ke samping korban.

Sementara itu, pelaku langsung masuk ke dalam rumah.

Ibu korban langsung menggendong anaknya yang berlumuran darah dan meminta pertolongan warga sekitar.

“Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia,” kata perwira pertama Polri itu.

Pelaku Muhammad Daud saat ini sudah diamankan aparat kepolisian, namun belum dapat dimintai keterangan karena diduga mengalami gangguan jiwa.

“Pelaku ini diketahui mengalami gangguan jiwa sejak lima tahun terakhir. Dia juga sering mengamuk dan merusak rumah,” pungkasnya. (mcr36/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler