JAKARTA -- Rapat paripurna penentuan pengesahan RUU APBNP 2012, kembali molor. Sejumlah Anggota DPR sudah berada di ruang rapat paripurna.
Sebagian lain berada di luar ruang rapat bahkan ada yang belum datang. Hingga pukul 20.00 tidak satu pun pimpinan DPR masuk ke ruang paripurna.
"Pimpinan sudah jam delapan pimpinan, dua opsi saja voting menolak atau tidak," kata salah satu Anggota DPR dengan pengeras suara, Jumat (30/3) malam.
"Supaya jelas naik atau tidak, gitu aja kok repot," sambung Anggota DPR lain. "Kasihan rakyat di luar menunggu kita."
Saking kesalnya, Anggota DPR membunyikan musik yang kemudian diperdengarkan melalui pengeras suara.
Rapat paripurna sebelumnya diskors pada kurang lebih pukul 16.00. Tapi, sampai saat ini belum jelas pukul berapa rapat akan dilanjutkan kembali.
Sebelumnya, usai rapat dilakukan loby terkait dua hal. Pertama soal apakah pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 dicabut atau tidak, dan kemudian soal harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP). Dalam rapat terkuak bahwa terjadi perbedaan pendapat soal ICP.
Dalam asumsi APBN 2012, ICP ditetapkan sebesar 105 US$ perbarel. Pada usulan pemerintah pasal 7 ayat 6a, terjadi perbedaan pendapat. Ada fraksi yang menolak, Gerindra, PDIP, Hanura.
Sedangkan fraksi lain, dengan angka tersendiri. Dalam arti persentase besaran kenaikan dan penurunan ICP dapat memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk menaikkan atau menurunkan harga BBM. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibas: Segala Tantangan Kami Hadapi
Redaktur : Tim Redaksi