Pariwisata Lesu, Desa di NTB Mulai Hasilkan Omzet Puluhan Juta dari Bertani

Sabtu, 18 Juli 2020 – 22:14 WIB
Warga Desa Taman Indah, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mulai memproduksi tanaman hidroponik. Foto: Bid Humas Polda NTB

jpnn.com, LOMBOK - Desa Taman Indah, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan salah satu daerah yang terdampak kelesuan pariwisata akibat Covid-19. Namun, warga di desa tersebut mulai perlahan bangkit dan meraup peluang baru di sektor pertanian yang menghasilkan omzet puluhan juta.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho mengatakan, pihaknya sengaja memberikan pelatihan kepada warga desa untuk mengalihkan keahlian dari pariwisata ke pertanian. Dengan dukungan dari TNI-Polri dan pemerintah setempat, kata Esty, Desa Taman Indah membentuk kelompok pengrajin kurungan ayam, budidaya tanaman jamur tiram serta hidroponik.

BACA JUGA: Menkes Terawan Bantah Rumah Sakit Jadikan Corona Lahan Bisnis

"Budidaya jamur, produksi anyaman bambu dan budidaya hidroponik merupakan program unggulan dari Desa Taman Indah. Begitulah cara warga bertahan hidup di tengah pariwisata yang saat ini redup," kata Esty dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/7).

Esty mengatakan warga sudah meraup omzet puluhan juta dengan usaha barunya. Esty menyebut bahkan warga sudah memiliki merek untuk produk tanaman hidroponiknya.

BACA JUGA: PSBB Proporsional Bogor, Depok, dan Bekasi Diperpanjang

"Hidroponik sudah ada label Badil Hidroponik. Ini pelakunya tujuh warga. Mereka sebulan bisa memproduksi 300 kilogram tanaman hidroponik dengan harga satuannya Rp 23 ribu. Omzet per bulan Rp 6,9 juta per petaninya," ujar Esty.

Selain itu, lanjut Esty, kelompok warga yang membudidayakan jamur tiram berjumlah 20 orang berhasil memproduksi komoditas pangan itu mencapai 500 kg per bulan. Mereka menjual jamur tiram seharga Rp 20 ribu per kg dan omzet yang didapat setiap petani Rp 10 juta per bulan.

BACA JUGA: Kasus Corona di Kanada Melonjak, Tempat Hiburan Malam Jadi Pusat Penyebaran

"Begitu juga di kelompok pengrajin kurungan ayam. Mereka lebih banyak, ada 25 orang. Sebulannya mampu membuat 500 buah kurungan ayam yang kemudian mereka jual dengan harga Rp 65 ribu satu kurungan. Omzet mereka per bulan kalau dikalikan saja hampir Rp 49 juta," jelas Esty.

Esty mengatakan semangat warga Desa Taman Indah untuk lebih produktif di tengah pandemi juga dikarenakan adanya Lomba Kampung SEHAT NTB yang diinisiasi Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal. Warga berharap dapat memenangkan lomba dan meraih hadiah yang nantinya akan dipergunakan untuk memperbesar usaha mereka.

"Mereka makin semangat karena sedang ada lomba juga, lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru. Tentunya warga ini punya harapan nanti hadiahnya bisa jadi modal mereka untuk mengembangkan usahanya yang saat ini masih skala home industry," tutur Esty. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler