jpnn.com, LONDON - Lampu lalu lintas di dekat kompleks parlemen Inggris itu menyala merah. Para pesepeda yang melintas di jalur tersebut berhenti. Mereka menunggu hijau. Saat itulah para pesepeda tersebut melihat sebuah mobil melaju ke arah mereka. Beberapa di antara mereka terserempet dan jatuh. Mobil terus melaju dan menabrak pagar gedung parlemen.
''Dia melaju dengan kecepatan sekitar 64 km per jam. Saya kaget. Yang terpikir hanya lari dan menyelamatkan diri,'' ujar Jason Williams, salah seorang saksi, kepada BBC. Saat itu jam menunjukkan pukul 07.30 waktu setempat. Jalanan mulai ramai. Maka, aksi pengemudi Ford Fiesta itu langsung menyita perhatian.
BACA JUGA: Bulan Teror di Jalabad: 5 Bom, 53 Tewas, 49 Terluka
Untung aparat sigap. Mereka langsung mengamankan sopir yang tidak bisa ke mana-mana lagi setelah bagian depan mobilnya ringsek. Kepolisian Metro London langsung bergerak ke lokasi kejadian. Mereka membawa pria berusia sekitar 20 tahun itu ke kantor polisi untuk diinterogasi.
''Mempertimbangkan aksi ini disengaja dan terjadi di objek vital, kami akan menginvestigasinya sebagai kasus terorisme,'' ujar Neil Basu, deputi asisten komisioner Kepolisian Metro London, kepada The Guardian. Kemarin aparat menyegel kawasan Westminster, Millbank, sampai pasar tradisional Strutton Ground.
BACA JUGA: Ketika Sudah Cinta, Berbagi Ranjang dengan Ular pun Rela
Tidak ada korban jiwa dalam aksi teror oleh pelaku tunggal tersebut. Hanya ada dua orang yang terluka. Setelah dirujuk ke RS St Thomas, seorang di antaranya diizinkan pulang.
Sejauh ini, polisi belum bisa mengungkap motif pelaku. Pihak berwajib juga masih merahasiakan nama pelaku yang dijerat dengan pasal antiteror tersebut. ''Tidak ada laporan intelijen soal ancaman serangan susulan,'' kata Basu. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tenang.
BACA JUGA: Kapolda Sumut Ingatkan Personelnya Soal Aksi Teror Pilkada
Bukan baru kali ini kompleks parlemen Inggris menjadi sasaran teror. Maret tahun lalu, aksi serupa dilakukan Khalid Masood. Saat itu Masood mengemudikan mobilnya dengan kencang dari arah Jembatan Wesminster dan menabrak para pejalan kaki di trotoar.
Dia baru berhenti setelah mobilnya menabrak pagar parlemen. Begitu keluar dari mobil, dia menusuk salah seorang petugas. Aparat pun terpaksa menembaknya. Masood tewas di lokasi kejadian.
Saat kejadian, PM Inggris Theresa May sedang cuti. Dia mereaksi aksi teror ke kompleks gedung parlemen itu lewat akun Twitter-nya. Dia mengecam insiden tersebut. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump kembali memanfaatkan momentum itu untuk mengkritik kebijakan keamanan Inggris. ''Kumpulan binatang itu gila. Harus dihadapi dengan kekerasan dan kekuatan,'' cuitnya. (bil/c19/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Aksi Teror, Polisi Dilarang Bersiaga Sendiri
Redaktur & Reporter : Adil