jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai salah satu sebab munculnya gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ialah tumpulnya DPR dan DPD sebagai representasi rakyat.
Pangi mengatakan, jika parlemen cuma menjadi stempel bagi keinginan pemerintah, berarti saat ini tak ada bedanya dari Orde Baru.
BACA JUGA: Tokoh KAMI Gatot Nurmantyo Berpeluang jadi Capres, tetapi...
"Poinnya di situ. Apa bedanya dengan DPR sekarang? Tidak ada bedanya," ucap Pangi kepada jpnn.com, Rabu (19/8).
Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu memprediksi KAMI bisa meraih simpati masyarakat yang kecewa dengan kinerja pemerintah. Sebab, DPR yang dikuasai partai pendukung pemerintah, ataupun DPD yang seharusnya menjadi representasi masyarakat sudah tidak berdaya mengawasi penguasa.
BACA JUGA: Pendeklarasian KAMI Disebut Sebagai Barisan Orang-orang Kalah Pilpres
"Makanya gerakan KAMI punya kans untuk tumbuh semakin besar. Karena parlemen sudah memble, tidak bisa diharapkan. Sudah wassalam lah untuk jadi penyeimbang," tegasnya.
Pengamat politik yang beken disapa dengan panggilan Ipang itu menambahkan, jika DPR kuat dan mampu menjadi oposisi pemerintah, lembaga legislatif bisa mengoreksi, mengawasi dan mengontrol jalannya pemerintahan.
BACA JUGA: Oalah, Ternyata Dubes Palestina Merasa Terjebak Hadir di Deklarasi KAMI, Dikira Acara Kemerdekaan RI
"Sekarang kan tugas itu tidak berjalan maksimal. Sehingga peran ini diambil alih oleh oposisi sipil atau oposisi swasta, di luar parlemen," tandasnya.(fat/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam