Parpol Anggap Caleg Punya Kontribusi Dongkrak Suara

Senin, 13 Agustus 2012 – 06:17 WIB
JAKARTA - Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengatakan, kunci kemenangan partai politik dalam pemilihan umum tergantung pada calon legislatif (caleg) yang dipasang dalam daftar caleg tetap (DCT). Apalagi, sistem pemilu 2014 nanti menganut sistem pemilu terbuka.

"Kemenangan tidak ditentukan parpol. Tapi, calon legislatif itu yang bisa memengaruhi sekian persen perolehan suara," kata Tjahjo, menanggapi hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Minggu (12/8), di Jakarta.

Tjahjo mengakui, PDIP mengumbar iklan seperti halnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun Tjahjo menegaskan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tidak akan bergeser dari partai ideologis.

Tjahjo meyakini ideologi pula yang akan membedakan PDIP dari partai lain. "Posisi PDIP tidak akan berubah sebagai partai ideologi, yang punya sikap politik, dan partai yang beda dengan partai lain," kata Anggota Komisi I DPR itu.

Hal senada juga dikatakan Ketua Fraksi PAN di DPR, Tjatur Sapto Edy. Tjatur mengaku tidak memercayai survei parpol yang tidak disertai dengan caleg. "Karena sistem pemilu proporsional terbuka yang tentunya ketergantungannya kepada orang (caleg)," katanya di kesempatan sama.

Menurutnya, pada pemilu 2009 PAN meletakkan dasar pada caleg. Bahkan sejak pemilu 2004, PAN secara internal memilih memutuskan caleg jadi berdasarkan suara terbanyak.

"Kita usahakan dekatkan caleg dengan konstituen. Orangnya yang harus menonjol, bukan partai," tegas Wakil Ketua Komisi III DPR itu.

Dia juga menegaskan, PAN tidak mengedepankan image building atau pencitraan. "Pendekatannya dari hati ke hati," ujar dia.

Sementara Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, menyatakan, hasil survei merupakan instrumen untuk memotret dinamika politik yang ada. Menurutnya, hasil survei bermanfaat bagi Partai Golkar karena dinamisnya dukungan politik.

Hasil survei, kata dia, pasti selalu ada perubahan. "Karakter pemilih lebih cair," jelasnya.

Idrus menambahkan, Golkar dalam memelihara isu dan opini berupaya konsisten dengan mengedepankan kerja kekaryaan. Menurutnya, opini yang dibangun karya nyata akan membekas di benak pemilih. "Ditiup tidak hilang," bebernya.

Seperti diketahui, JSI merilis hasil survei yang menempatkan Partai Golkar sebagai jawara jika jika pemilihan umum digelar sekarang. Golkar mendapat dukungan 17,4  persen berdasarkan survei JSI.

Posisi kedua diikuti oleh PDI Perjuangan dengan 13,5 persen dan Partai Demokrat di posisi ketiga dengan raihan 13,1 persen. Sedangkan di posisi berikutnya ada PAN dengan 6,0 persen, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 5,6 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,4 persen, Partai Nasional Demokrat (NasDem) 3,4 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,2 persen.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Dinilai Plin-plan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler