Terutama mengoordinasikan program-program untuk meraih simpati di tingkat massa parpol. “Begitui banyak program yang kami sodorkan kepada dia, semuanya tidak jalan,” ujar Ketua DPW PPP Lulung Lunggana.
Kata Lulung, semua partai mendukung program yang sudah direncanakan sejak awal bagi kemenangan Foke. Namun pada pelaksanaannya semuanya tidak berjalan. “Bagaimana mau jalanin program, satu minggu pencoblosan bahkan sampai saat ini belum bisa dihubungi,” tegas Lulung.
Dengan fakta ini, masyarakat bisa mengetahui secara jelas. Foke memang banyak di dukung partai, tapi kalah mutlak di pilkada. Harus diakui, mesin partai memang tidak berjalan. Tidak jalannya mesin politik tersebut karena memang sengaja tidak dijalankan oleh tim kemenangan Fauzi Bowo.
Hal senada diungkapkan Dewan Pembina DPP PDS Sahrianta Tarigan. Menurut Sahrianta, kekalahan Fauzi tidak bisa dikaitkan dengan partai yang mendukungnya.
Menurutnya, partai mempunyai komitmen tinggi ketika sudah memutuskan dukungan. Namun berbicara apakah mesin parpol bisa berjalan maksimal atau tidak, itu tergantung dari calon yang diusungnya.
“Ketika parpol menyatakan dukungan, seharusnya calon melaui tim sukses yang ditunjuknya bisa mengakomodir program-program partai untuk kemenangan calon yang diusung,” imbuhnya.
Di lain pihak, baik Sahrianta maupun Lulung menyatakan kalau sikap Foke yang tidak melakukan gugatan hukum terkait kecurangan pilkada patut diacungi jempol. “Foke adalah negarawan sejati. Ini harus menjadi pilot project bagi pimpinan daerah lain di Jakarta. Dan penyelenggaraan pilkada Jakarta yang berlangsung tertib dan aman perlu juga menjadi contoh,” pungkas Sahrianta. (pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal ke MK, Kubu Foke-Nara Kritisi Kinerja KPU DKI
Redaktur : Tim Redaksi