Parpol Pendukung Tak Akan Ikhlas Puan jadi Cawapres Jokowi

Kamis, 27 Juli 2017 – 09:06 WIB
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai posisi petahana menguntungkan buat Joko Widodo bertarung di Pilpres 2019. Bahkan mantan gubernur DKI Jakarta itu dianggap bisa leluasa memilih siapa figur calon wakilnya.

Belakangan, selain nama Gatot Nurmantyo yang merupakan Panglima TNI, sejumlah nama dianggap juga berpeluang untuk dipilih jika disodorkan kepada suami Iriana itu. Salah satunya dari tokoh perempuan; Puan Maharani.

BACA JUGA: Anggaran Rp 10 Triliun Belum Cukup Untuk Pilpres 2019

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu bisa jadi punya kans. Apalagi dia merupakan tokoh berpengaruh di PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama Jokowi-sapaan Joko Widodo di Pilpres 2014.

Namun Pangi justru berpandangan jika sosok Puan belum cukup prestasi untuk naik level sebagai calon wakil presiden. Lagipula, nama putri Megawati Soekarnoputri belum tentu diamini oleh partai-partai pendukung Jokowi.

BACA JUGA: Fadli Zon Akui AHY dan Gatot Sama-sama Berpeluang Dampingi Prabowo

"Puan belum punya cukup prestasi, parpol lain di koalisi juga belum tentu ikhlas mendukung Puan jadi wakil Jokowi," ujar Pangi saat berbincang dengan jpnn.com di Jakarta, Kamis (27/7).

Direktur Voxpol Center ini pun menilai dari nama-nama yang belakang muncul, sosok Gatot paling berpeluang. Apalagi Nasdem yang tergabung dalam gerbong parpol pendukung pemerintah melirik mantan Kepala Staf Angkatan Darat ke-30 itu. "Tampaknya Nasdem akan menyodorkan Gatot menjadi cawapres Jokowi," sebut Pangi.

BACA JUGA: Pilpres 2019 Bakal Seru jika PAN Gabung Poros PD-Gerindra-PKS

Akademisi di Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, Jokowi harus berhati-hati dan menimbang matang semua figur yang mungkin mendampinginya, termasuk Puan Maharani. Jika salah pilih dan blunder, dia bisa tenggelam di pesta demokrasi 2019.

"Berbahaya mengambil cawapres yang tidak laku di pasaran. Elektabilitas tidak menjual dan belum tentu disukai masyarakat, apalagi di pilih. Mesti amat berhati-hati dalam memilih wakil, salah pilih bisa blunder dan bunuh diri," tuturnya.

Pria asal Sumatera Barat ini meyakini Jokowi akan memilih dengan penuh kehati-hatian. Mempertimbangkan secara matang siapa kira-kira cawapres yang akan mendampingi dan membantu mendulang suara untuk kemenangannya.

"Puan Maharani menjadi cawapres Jokowi, justru bisa membayakan dalam menghadapi sang penantang yang sebanding dalam kontestasi elektoral Pilpres 2019," tandasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo-Gatot? Ini Kata Fadli Zon...


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler