BANDA ACEH – Pasangan kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Partai Aceh, dr Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yakin menang satu putaran dengan mengumpulkan 80 persen suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh 2012 mendatang. Hal ini ditandaskan Muzakir Manaf saat penetapan nomor urut mereka oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada Kamis (8/3). Lewat sebuah rapat pleno terbuka di Aula KIP Aceh, dr Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf mendapat nomor urut 5.
“Kita menargetkan menang satu putaran dengan perolehan 80 persen suara pada pemungutan suara 9 April nanti. Kita yakin dengan dukungan semua elemen target menang satu putaran itu tercapai,” tandas Mualem sapaan akrab Muzakir Manaf.
Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf beserta tim pemenangan pasangan Zikir (Zaini - Muzakir ) hadir pada saat dilakukan penetapan nomor urut. Rapat pleno itu juga turut dihadiri unsur Pemerintah Aceh seperti Asisten I Bidang Pemerintah Marwan Sufi dan unsur Muspida lainnya. sementara dari partai pendukung, terlihat Ketua Partai Amanat Nasional Aceh Anwar Ahmad
Sementara itu sebelumnya. Zaini Abdullah usai penetapan tersebut menyebutkan, nomor urut lima yang mereka dapat bisa dimaknai sebagai sebuah kekuatan seperti satu tangan terdiri dari lima jari. ”Kami bangga bisa mendapatkan nomor urut lima, apalagi rukun Islam itu terdiri daripada lima perkara,”katanya.
Seusai ditetapkan sebagai calon kepala daerah, maka langkah yang akan mereka lakukan bersama tim pemenangan dan partai pendukung, tentu tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh para calon yang sudah ditetapkan sebelumnya, yaitu bersiap untuk menghadapi Pemilukada 9 April 2012.” Berdoa dan bekerja keras menghadapi hari ‘H’ mesti kita lakukan, khususnya untuk mendapatkan sebuah kemenangan,”terangnya.
Sebagai warga Negara yang taat terhadap hukum, Zaini menegaskan bahwa mereka bersama tim sukses dan partai pendukung, tentunya dalam melaksanakan setiap kegiatan kampanye, tidak akan bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Pihaknya pun menyatakan akan mengedepankan kampanye damai dan mengutuk setiap tindak kekerasan. Serangkaian aksi kekerasan dan intimidasi yang terjadi belakangan disampaikannya sebagai isu murahan yang sengaja diarahkan kepada mereka.
“Isu serong yang ditujukan kepada kami, itu bentuk provokasi sehingga kami yang menjadi ‘tong sampah’ , Tapi itu tidak jadi persoalan dan kita serahkan saja kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan itu,”katanya.
Pasangan ini juga menegaskan tidak setuju bila Pemilukada mengedepankan kampanye tertutup seperti usulan dari Polda Aceh,” Kalau kampanye itu kan mesti didepan umum. Kalau tertutup itu bukan kampanye namanya,” terangnya.
Pelaksanaan kampanye tertutup dinilainya tidak akan maksimal , apalagi bila dilaksanakan didalam sebuah gedung, tentunya tidak akan mampu menampung para kader dan simpatisan. Idealnya kampanye itu dilaksanakan secara terbuka sehingga ada komunikasi antara calon dan pendukungnya. (slm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Aspirasi Dewan Dipertanyakan
Redaktur : Tim Redaksi