jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrat mendaftarkan 580 bakal calon legislatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Minggu (14/5).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY tidak masuk dalam daftar bacaleg DPR RI dari partai berlambang bintang mercy itu.
BACA JUGA: Elektabilitas Kang Emil Moncer di DKI, Sandiaga dan AHY Ketinggalan
"Saya enggak menjadi caleg, enggak," kata AHY saat konferensi pers setelah menyerahkan berkas bacaleg DPR RI dari Partai Demokrat ke KPU, Minggu (14/5).
AHY memimpin langsung penyerahkan berkas 580 bacaleg DPR dari Partai Demokrat ke KPU.
BACA JUGA: Dua Mantan Gubernur Riau Hadir Sebelum Bacaleg Demokrat Didaftarkan ke KPU
Dia didampingi sang istri, Anissa Pohan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, hingga Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari bersama jajaran, beberapa komisioner Bawaslu, seperti Totok Hariyono, menerima AHY di ruangan utama.
BACA JUGA: Legislator Demokrat Ini Ingatkan Pentingnya 4 Pilar Kebangsaan
AHY mengatakan bahwa beberapa pengurus Partai Demokrat yang mendampinginya menyerahkan berkas ini masuk dalam daftar bacaleg DPR.
Alumnus Akademi Militer 2000 itu kemudian melempar pertanyaan soal kemungkinan istrinya Annisa Pohan masuk daftar bacaleg DPR RI dari Partai Demokrat.
"Istri saya menjadi caleg enggak, ya?” kata AHY.
Annisa yang berdiri di sisi kiri AHY langsung menyeletuk soal Sumatera Utara ketika sang suami melontarkan pertanyaan itu.
Namun, AHY terlihat tertawa mendengar jawaban sang istri, seraya mengklarifikasi bahwa Annisa tidak masuk daftar bacaleg.
"Enggak, enggak," kata putra sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
AHY mengatakan dalam 580 daftar bacaleg DPR RI dari Partai Demokrat, ada figur artis nasional dan lokal, politikus senior, akademisi, purnawirawan TNI-Polri, dan pengusaha.
"Ada birokrat, termasuk tokoh masyarakat yang diharapkan bisa melebur dalam satu kesatuan Partai Demokrat," ujarnya. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan