jpnn.com, JAKARTA - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyambut positif keputusan Presiden Amerika Serika (AS) Joe Biden yang akan menarik pasukan dari Afganistan.
Setidaknya 9.600 pasukan koalisi, dengan 3.500 di antaranya dari negeri Paman Sam, akan keluar dari negara beribu kota Kabul itu paling lambat 9 September 2021.
"Partai Gelora Indonesia menyambut baik keputusan AS untuk menarik mundur pasukannya dari Afghanistan," kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPN Partai Gelora Indonesia Henwira Halim dalam keterangan persnya, Jumat (16/4).
Menurut dia, kebijakan menarik pasukan ialah upaya menghentikan konflik yang berkepanjangan di Afghanistan semenjak 2001.
BACA JUGA: Demi Rasa Kemanusiaan, Joe Biden Buat Keputusan Besar Setelah 20 Tahun Serangan Teroris di WTC
"AS menarik mundur pasukannya dari Afghanistan untuk menghentikan konflik yang berkepanjangan semenjak tahun 2001, yang telah memakan korban ratusan ribu jiwa," ujar Henwira.
Dia pun menuturkan, masa depan Afghanistan bukan di tangan pasukan koalisi pimpinan AS. Tidak ada konsesus politik apa pun untuk menegakkan demokrasi di Afghanistan memakai kekuatan militer.
BACA JUGA: HNW Berharap Pernyataan Ramadan Joe Biden bukan Sekadar Basa-basi Politik
"Partai Gelora meyakini bahwa masa depan Afghanistan ada di tangan rakyat Afghanistan itu sendiri," ujar dia.
Henwira berharap negeri Paman Sam itu bisa melakukan pendekatan kemanusiaan membantu rakyat Afghanistan membangun negaranya.
Partai Gelora, kata dia, juga berharap penarikan mundur pasukan AS dan koalisinya dapat berlangsung dengan tertib dan damai.
"AS perlu meminta dukungan komunitas internasional untuk terus membantu rakyat Afghanistan melewati proses transisi," ujar Henwira.
Sebelumnya, Joe Biden pada Rabu (14/4) kemarin, mengumumkan akan menarik pasukan koalisi AS dan Nato dari Afghanistan paling lambat 9 September 2021.
Penarikan pasukan itu dilakukan saat peringatan 20 tahun serangan teror terhadap AS di New York dan Washington, DC. (ast/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan