Partai Islam Krisis Tokoh

Selasa, 26 Juni 2012 – 19:35 WIB

JAKARTA-Partai politik berbasis massa Islam saat ini tengah mengalami krisis tokoh yang bisa diandalkan untuk mendongkrak nama partai dalam Pemilu 2014.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry. Menurutnya, kurang populernya politisi dari parpol Islam, membuat sebagian masyarakat tidak tertarik untuk bergabung.

"Dulu parpol bernuansa Islam seperti PKB terkenal karena fenomena tokoh seperti Gus Dur. PAN juga terkenal karena Amien Rais. Kalau sekarang, sudah tidak ada lagi nama-nama yang bisa diusung," kata Umar di Jakarta, Selasa, (26/6).

Krisis tokoh ini, kata Umar, juga berdampak pada raihan dukungan tokoh-tokoh parpol Islam untuk maju dalam Pilpres 2014.

Dalam hasil survei LSN di 33 provinsi di Indonesia, kebanyakan nama politisi parpol Islam mendapat dukungan publik lebih rendah dibandingkan dengan tokoh dari partai terbuka dan nasionalis.

Beberapa politisi Islam itu diantaranya Hidayat Nur Wahid. Ia hanya mendapat dukungan 4,6 persen jika masuk dalam bursa capres nanti.

Menyusul nama Hatta Rajasa, yang hanya mendapat dukungan 3,9 persen. Di bawah Hatta, ada nama Yusril Ihza Mahendra dengan dukungan 3,2 persen. Sementara itu, nama tokoh PKB, Muhaimin Iskandar hanya mendapat dukungan 2 persen. Di tiga urutan terendah ada nama Burzah Zarnubi 1,2 persen, Suryadarma Ali 0,9 persen dan Luthfi Hasan Ishaaq 0,4 persen.

"Kami menanyakan pada responden jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, siapakan yang akan dipilih. Justru lebih banyak tokoh nasionalis," sambung Umar.

Dari survei tersebut, kata Umar, nama tokoh nasionalis yang mendapat dukungan terbanyak sebagai Capres adalah Megawati Soekarnoputri dengan dukungan 18 persen. Urutan kedua ada nama Prabowo Subianto dengan dukungan 17,4 persen. Posisi berikutnya disusul oleh Aburizal Bakrie 17,1 persen dan Wiranto 10,2 persen.(nat/jpnn)
 
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parpol Berbasis Islam Lagi Galau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler