Partai Islam Optimis Akan Terus Eksis

Senin, 05 November 2012 – 06:49 WIB
TASIK – KH Asep Maoshul Affandi, anggota DPR RI dari PPP berpendapat partai Islam dalam Pemilu 2014 akan semakin eksis. Hal ini seiring dengan pola pikir masyarakat yang semakin melek pengetahuan, sehingga Islam dipandang sebagai salah satu alternatif terbaik untuk menyelamatkan bangsa ini dari keterpurukan.

“Islam itu tetap aktual dan akan selalu selaras dengan zaman. Tak perlu diubah-ubah, hukum Islam itu masih tetap aktual sampai kapanpun,” ungkap Asep usai menjadi pembicara dalam dialog di Saung Ronda 99 Radar TV, Sabtu (3/11) malam.

Ungkapan Asep ini sekaligus menepis anggapan sejumlah pihak, terutama rilis dari beberapa lembaga survei, yang menyebut partai Islam akan makin kehilangan pamor. Asep kemudian mencontohkan, pemilukada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya berhasil direbut oleh partai Islam (PPP). “Di Kota dan Kabupaten Tasik aman toh" Tenteram toh" Damai, tak ada gejolak. Artinya kalau partai Islam di Indonesia menang, Islam akan mampu membawa kedamaian,” ungkap putra dari pendiri Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, (alm) KH Choer Affandi ini.

Saat ini, kata Asep, perbuatan-perbuatan hina terus berkembang seperti perzinahan, maling atau korupsi. Dan selamanya Islam akan menganggap semua perbuatan  itu tetap haram atau terlarang. “Inilah masalah bangsa kita. Saat ini korupsi terus merejalela,” ucapnya.

Pada sudut lain, dia meminta Islam jangan dipersempit dalam perbedaan-perebadaan sektarian. Soalnya, kata dia, kemunculan partai Islam saat ini seolah-olah berkonotasi mengedepankan sektenya, PKB dengan NU-nya, PKS dengan PUI-nya, dan PAN dengan Muhammadiyahnya.

Padahal dia juga memandang perbedaan sudut pandang keislaman dalam partai Islam itu sah-sah saja dan masih dalam batas toleransi. Sebab pada dasarnya perbedaan dalam Islam itu ada yang bisa diteloler, ada yang tidak bisa ditolelir. Dapat ditolelir jika menyangkut perbedaan ubudiyah furuiyyah. Namun tidak dapat ditolelir jika menyangkut perbedaan aqidah.

Di sisi lain, dia memandang beragamnya partai Islam di tanah air menggambarkan keragaman cara pandang dan titik tekan perjuangannya saja. Justru dia tidak setuju kalau partai Islam disederhanakan menjadi satu partai saja, seperti di zaman orde baru karena akan menjadi sasaran tembak semua pihak.

“Kalau (partai Islam) terlalu banyak juga akan mengaburkan suara umat Islam,” ungkapnya.

Asep berkeyakinan, partai Islam akan sangat menjunjung tinggi nasionalisme. Justru menurutnya, Islam itu paling nasionalis dibandingkan dengan ideologi lainnya. Dia kemudian menyitir sebuah ungkapan hubbul wathan minal iman (cinta tanah air itu sebagian dari Iman). Karenanya kedepan partai Islam harus mampu menang dan meraih suara mayoritas dalam setiap setiap pemilu agar mampu mewarnai bangsa ini. (uym)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Sejumlah Daerah Verifikasi Faktual Tanpa Pengawasan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler