JAKARTA - Peneliti senior bidang politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Syamsuddin Haris, mengingatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama 23 parpol koalisi pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hendaknya lebih menyiapkan diri menerima kekecewaan untuk yang kesekian kalinya dari Presiden terpilih SBY.
"Meski pun di antara SBY dan PKS ada dokumen kontrak politik tertulis baik untuk pengisian anggota kabinet maupun koalisi partai politik pendukung pemerintah di DPR, namun kekecewaan demi kekecewaan dalam lima tahun mendatang pasti akan dialami PKS," ujar Syamsuddin Haris, dalam diskusi bertema 'Pola Perekrutan Menteri SBY: Antara Profesionalitas & Balas Budi' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jakarta, Rabu (2/9).
Dijelaskan Syamsuddin, tingginya potensi kekecewaan yang dimiliki oleh seluruh partai koalisi pendukung SBY justru datang dari dalam diri SBY sendiri yang cenderung untuk menyenangkan hati semua pihakTermasuk menyenangkan hati parpol yang dahulunya juga mengusung capres lain yang menjadi rival SBY.
"Saya wajib mengingatkan SBY, bahwa bangsa ini harus dibangun dengan sebuah konsistensi
BACA JUGA: Calon Menteri Harus Diuji Publik
Jangan dicampuradukkan antara koalisi pendukung pemerintah dengan oposisi atas dalil menyenangkan semua pihak," tegas dia.Jika SBY konsisten memelihara sikap menyenangkan semua pihak dan mencampuradukan koalisi partai pendukung pemerintah dengan oposisi yang menjalankan peran check and balances, jelas ini sebuah tontonan yang tidak mendidik dan akan membingungkan masyarakat.
"Padahal salah satu ciri dari kabinet presidensiil adalah kekuatan check and balances yang ada di parlemen
BACA JUGA: Mengadu ke KPK Bisa Lewat Internet
BACA JUGA: Ginandjar Tidak Ikut Bursa Ketua DPD
(fas/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... USGS Ralat Kekuatan Gempa Menjadi 7
Redaktur : Tim Redaksi