Partai Oposisi Dianggap Tak Bertaji

Jumat, 21 Desember 2012 – 19:49 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida mengatakan tahun 2012 merupakan tahun politik tanpa ideologi. Para elit politik mulai dari tingkat pusat hingga daerah hanya bisa memaksakan kepentingannya di tengah rakyat mengalami kejenuhan.

"Dalam realitas seperti itu, basis dan orientasi parpol bukan lagi perjuangan kepentingan ideologi, melainkan lebih pada perebutan jabatan dan kekuasaan yang bermuara kepada finansial," kata Laode Ida, dalam diskusi "Refleksi Sosial Politik 2012", di press room DPR, gedung Nusantara III, Senayan Jakarta, Jumat (21/12).

Menurutnya, pada saat rakyat berada di titik jenuh dengan partai politik, semangat elit membuat partai baru justru tetap berkorbar. "Tapi jika keinginan para elit membuat partai baru itu terganggu karena adanya sejumlah persyaratan yang tidak terpenuhi, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang digugat, dengan mengerahkan sekumpulan orang sementara masyarakat sama sekali tidak peduli".

Fenomena sosial politik yang sangat mengecewakan itu, lanjut dia, juga terjadi di kalangan partai politik yang saat ini lolos ke DPR. Selama tahun 2012, eksistensi parpol yang beroposisi sama sekali tidak menunjukkan taringnya. "Saya duga, motivasi mereka dulunya jadi oposisi itu perspektifnya bukan karena oposisi itu sebagai penyeimbang, tapi disebabkan karena kadernya tidak masuk Kabinet Indonesia Bersatu II," tegas senator dari Sulawesi Tenggara itu.

Ditegaskannya, hampir tidak ada fokus perjuangan oposisi dalam mengkritisi berbagai kebijakan partai koalisi. Artinya parpol oposisi kita di tahun 2012 ini menunjukkan posisinya sebagai "tak bertaji". Bahkan pada tingkat tertentu karakternya sulit dibedakan dengan parpol yang masuk dalam kabinet.

Lebih lanjut dikatakannya, fakta kemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta yang hanya didukung oleh dua partai politik melengkapi catatan miris partai politik koalisi besar yang mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi yang juga ditopang kuat oleh Presiden SBY.

"Saya ingin mengatakan rakyat sudah menaruh kebencian terhadap eksistensi dan arogan parpol dan posisi figur di mata rakyat jauh lebih menentukan ketimbang parpol, makanya rakyat secara langsung mempermalukan para elit parpol dengan mengabaikan figur yang ditawarkan," tegas Laode Ida. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersumpah di TMP, Wiranto Janji Tak Khianati Rakyat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler