jpnn.com - MOJOKERTO - Tiga pekerja jaringan telekomunikasi tewas karena tersengat listrik di Desa Plososari, Kecamatan Puri, kemarin siang. Empat pekerja lain terluka setelah tiang telekomunikasi yang sedang dipasang tiba-tiba ambruk dan mengenai kabel listrik bertegangan tinggi.
Para korban tewas adalah Zainur Rokim, 24, asal Banor Kateban, RT 2, RW 3, Baron, Kabupaten Nganjuk; Lutfi Adi, 24, asal Dusun Cangkringan, RT 1, RW 4, Desa Mejoyosari, Kecamatan Gudo, Jombang; dan Sutaji, 52, asal Papar Selatan, RT 1, RW 4, Kecamatan Papar, Kediri.
Empat korban luka adalah Fathur Rokhim, 23; Samsul Arifin, 26; Sumardi, 31; dan Harsono, 24. Keempatnya tercatat warga Banor Kateban, Kecamatan Baron, Nganjuk.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30. Awalnya, tujuh pekerja itu hendak memasang tiang telekomunikasi di Dusun Kedungsari, Desa Plososari, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Lokasi tersebut berada di utara bahu jalan yang berbatasan dengan jembatan timbang truk tebu.
Sejumlah saksi mata di lokasi menuturkan, tujuh pekerja dari CV Andika Pratama, Sidoarjo, itu tiba di lokasi dengan mobil pikap. Mereka menurunkan dua tiang telekomunikasi dari besi sepanjang 15 meter. Kemudian, mereka pun menggali lubang sedalam 0,5 meter untuk menancapkan tiang telekomunikasi.
Tiga pekerja memasukkan tiang ke lubang. Diduga, karena tidak menggunakan peralatan keamanan yang memadai, tiang yang hendak dipasang tersebut ambruk ke utara dan menyangkut di kabel listrik tegangan tinggi yang menggelantung di atas mereka.
Kontan, tiga pekerja tersebut tersengat aliran listrik yang diduga mengalir dari kabel itu. Melihat kondisi temannya tersetrum, empat pekerja berusaha menolong dengan menarik. Namun, usaha tersebut sia-sia. Tiga pekerja itu langsung tewas. ''Tiga orang itu sudah kaku (meninggal) di lokasi,'' ujar Sakri, salah seorang saksi mata.
Dia menyatakan, setelah kejadian tersebut, warga setempat langsung memberikan pertolongan. Seluruh korban dibawa ke RS Gatoel di Jalan Raden Wijaya, Kota Mojokerto, dengan mobil milik perusahaan transportasi Joko Kendil yang berada tidak jauh dari lokasi.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Widji Suwartini saat ditemui di UGD RS Gatoel menuturkan, pihaknya masih menyelidiki insiden yang menewaskan tiga pekerja tersebut. Pihaknya juga masih menggali keterangan dari pekerja yang selamat. Korban tewas bakal divisum untuk diketahui penyebab kematian mereka. ''Kita masih data. Kasatreskrim masih memeriksa di lokasi,'' katanya.
Soal kronologi insiden itu, Widji mengungkapkan, tujuh pekerja tersebut sedang mengganti tiang telepon. Saat tiang besi ambruk ketika dimasukkan ke lubang, para pekerja berusaha menahan. ''Mungkin, karena berat, mengenai kabel listrik. Mereka langsung tersengat. Tiga meninggal dan empat luka-luka,'' paparnya.
Widji menerangkan, mereka ditengarai pekerja outsourcing yang dipekerjakan PT Telkom. ''Penanggungjawabnya sudah dihubungi, masih kita tunggu,'' ucapnya.
Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota AKP Maryoko dan jajarannya masih menyelidiki TKP. Dua tiang telekomunikasi dari besi teronggok di bibir tembok jembatan timbang. (fen/yr/JPNN/mas/dwi)
BACA JUGA: Habis Rp 23 M, Jalan Kembar Ambles
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atap Gedung SD Cigadung Ambruk
Redaktur : Tim Redaksi