jpnn.com, JAKARTA - Arif Putra Wicaksono CEO Nine Sport Inc. dan Doni Setiabudi, CEO Bandung Premier League (Arif Bersama Doni Independen - ABDI) menyatakan kerja sama untuk memenangkan pemilihan pengurus PSSI pada periode berikut.
Deklarasi ini dimulai dengan pemaparan skema pembayaran biaya pembangunan sepakbola Indonesia dengan standar FIFA Club Licensing.
BACA JUGA: Ofisial Terlibat Perkelahian dengan Persewar, Mitra Kukar Pasrah Menanti Sanksi Komdis PSSI
Menuju emas di AFF 2022 dengan materi pemain muda dan pelatih dunia sekelas Frank da Boer.
Keduanya memiliki dua skema pembiayaan. Yaitu investasi asing dari sebuah perusahaan Eropa yang saat ini sedang mengerjakan 2 stadion di Qatar untuk World Cup 2022, yaitu stade Khalifa dan stade al Janoub.
BACA JUGA: Majukan Sepak Bola, PSSI Gandeng Mola TV
"Yang tertarik untuk membiayai pembangunan beberapa stadion di Indonesia, bahkan membiayai dan menyiapkan team dengan pengalaman memenangkan London Olympic 2012 dan former presiden Liga Inggris untuk bidding World Cup 2030/34 yang artinya mereka siap dengan investasi besar, namun tentu tujuan utama mereka adalah bisnis properti. Maka kami sepakat untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri, oleh karena itu kami mengutamakan skema permodalan dengan dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang tingkat penyerapan nya masih belum maksimal, sampai bulan Juni 2019 masih tersisa -/+ 64 triliun," ujar Arif.
Arif mengatakan peruntukan dana KUR adalah menyejahterakan masyarakat grassroot dan di saat bersamaan sepak bola Indonesia harus segera dibangun dengan biaya yang sangat besar.
BACA JUGA: Komentar Pelatih PSMS Usai Sidang Komdis PSSI Soal Wasit Diancam Pistol
Maka membangun Indonesia melalui sepakbola dengan dana KUR adalah solusi yang tepat.
"Sebanyak 100,000 fans Persija dan Persib akan mendapatkan 2,5 triliun, sebuah dana yang besar. Dengan asistensi dan supervisi dari club Eropa dan dana KUR pada koperasi Persija, dalam 1 atau 2 tahun standar kriteria FIFA Club Licensing club di Indonesia akan sama dengan Thailand, Japan dan dalam 4-5 tahun ke depan Indonesia akan mempunyai masa depan yang cerah," imbuhnya.
Keduanya juga ingin membangun Timnas melalui koperasi dengan mempekerjakan pelatih sekelas Frank da Boer dengan program 3 tahun menuju AFF 2022 bersama timnas U18, TC (Training Camp) jangka panjang selama masa pembangunan club di Liga Indonesia.
"Dan juga mempersiapkan pada pemain muda agar bisa kontrak di Eropa saat berumur 18 tahun nanti," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia