jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya telah menggelar debat perdana Pilkada Surabaya 2020 pada Rabu, 4 November 2020.
Debat pertama yang digelar di Hotel JW Marriot Surabaya itu mengusung tema 'Menjawab Permasalahan dan Tantangan Kota Surabaya di Era Pandemi Covid-19'.
BACA JUGA: Pujian Beruntun untuk Machfud Arifin-Mujiaman di Debat Pilwali Surabaya Sesi Dua
Pada kesempatan tersebut, paslon nomor urut 02 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno menaruh perhatian khusus pada pembenahan pasar-pasar yang ada di Kota Surabaya terutama Pasar Turi.
"Bahwa dalam masa pandemi ini kami fokus dalam pembenahan pasar, karena pasar menyangkut hajat hidup orang banyak khususnya pasar turi. Sudah13 tahun proyek pasar turi mangkrak dan tidak pernah diselesaikan," ujar Mujiaman.
BACA JUGA: Dokter Daniel Meninggal Dunia di Dalam Kamar Mandi, Kami Turut Berduka
Menurut Mujiaman, Pasar Turi dapat menampung lebih dari puluhan ribu pengusaha.
Oleh karena itu, jika dikelola dengan baik mampu memberikan potensi yang sangat luar biasa dalam menyerap tenaga kerja untuk warga Kota Surabaya.
BACA JUGA: Eri Cahyadi dan Machfud Arifin Punya Jawaban Berbeda soal Mitigasi Covid-19
"Bayangkan, Pasar Turi itu memiliki 10 ribu stand. Jika 1 stand mempunyai dua tenaga kerja sudah menciptakan lapangan kerja 20 ribu," ucapnya.
Tak hanya itu, Mujiaman berharap Pasar Turi dapat menciptakan ruang bagi masyarakat supaya bisa berkreasi. Sehingga memunculkan pengusaha-pengusaha yang baru.
"Kami akan fokus membangun pasar-pasar yang telah mati. Nanti, kami ciptakan ruang-ruang untuk anak muda berkreasi," tuturnya.
Selain itu, paslon nomor urut 02 juga menyampaikan beberapa program unggulan yang selalu disampaikan setiap terjun langsung kepada masyarakat.
Seperti dana pembangunan Rp 150 juta per RT, menciptakan 100 ribu lapangan kerja baru, program 2.500 beasiswa, sembako murah, dan dana BLT Rp 1 juta per KK.
"Terima kasih para wali kota sebelumnya yang tentu sudah berbuat terbaik pada masanya."
"Surabaya memiliki potensi sangat besar, akses pelabuhan dan bandara internasional, kemampuan fiskal 10 triliun. Sudah selayaknya Surabaya naik kelas," tandasnya. (rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha