Pasangan Pengusaha ini Ingin UMKM Fesyen Lokal Jadi Raja di Negeri Sendiri

Kamis, 12 Agustus 2021 – 17:43 WIB
Pedagang baju di Pasar Tanah Abang. Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan pengusaha Andre Kokois dan Catherine Bunardi ingin melakukan sesuatu agar produk lokal lebih dihargai, khususnya di industri fesyen.

Mereka meyakini Indonesia memiliki sumber daya yang sangat melimpah untuk menghasilkan produk fesyen dan menjadi raja di negeri sendiri.

BACA JUGA: Bea Cukai Membantu Ekspor Perdana Produk UMKM Asli Luwu Timur

Andre dalam akunnya di Instagram, @andre.kokois mengunggah sebuah video statement Presiden ke-2 RI Soeharto tentang imbauan pemuda Indonesia untuk mencintai produk dalam negeri.

"Saya berani apple to apple produk kita itu lebih bagus dan lebih murah dibanding dengan produk luar," tulils Andre.

BACA JUGA: Miliki Fesyen Premium Harga Terjangkau di Pameran Made In Bogor

Menurut Andre, fesyen lokal dan impor mempunyai kualitas yang sama bagusnya. Namun, kebanyakan pengusaha Indonesia tidak ingin mengambil pusing sehingga kalah dengan negara lain.


Pasangan pengusaha Andre Kokois dan Catherine Bunardi. Foto: dokumen pribadi

BACA JUGA: 4 Langkah Penting Membentuk Identitas Brand Fesyen

 

"Pelaku usaha dari negara kita selalu merasa pesimistis, bahkan cenderung lebih memilih kain-kain impor dan produk-produk fesyen dari luar negeri karena lebih murah," katanya.

Dia mengatakan bahwa kain-kain dan produk-produk fesyen buatan Indonesia memiliki jahitan yang rapi, serta kualitas tak perlu diragukan lagi. Sehingga bisa disejajarkan dengan produk serupa, namun yang diproduksi di negara lain.

Andre mengakui bahwa dirinya sudah terbiasa dengan bisnis fesyen lantaran orang tuanya mempunyai toko kain di Pasar Tanah Abang.

Dia ikut berkeliling menjajakan kain dari toko orang tuanya ke pemilik konveksi. Andre pun mulai mengumpulkan modal untuk merintis bisnisnya sendiri dari kebiasaannya itu.

Hingga akhirnya dia bisa membangun My fesyen Grosir di bawah bendera PT. Mitra Fesyen Global. Dia kini sudah memiliki 500 karyawan serta 30 tim di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dan Tangerang. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler