jpnn.com, SURABAYA - Animo konsumen terhadap produk apartemen menengah masih besar. Bukan hanya dari Surabaya, melainkan juga luar kota.
Kondisi itu ditopang berbagai kebijakan Bank Indonesia (BI). Salah satunya loan to value (LTV).
BACA JUGA: Damoci Kejar Target Tepat Waktu
Sonni Wibisono, direktur PT Kertabhakti Raharja, pengembang Madison Avenue, mengatakan bahwa Surabaya menjadi gerbang utama Indonesia Timur.
Karena itu, banyak konsumen dari luar kota dan luar pulau yang membeli apartemen di Kota Pahlawan. Selain dipakai sendiri, banyak yang disewakan.
BACA JUGA: Sakura Garden City Incar Generasi Milenial
’’Pasar properti middle, khususnya apartemen, masih tumbuh. Karena dari segi harga terjangkau,’’ kata Sonni, Senin (6/8).
Tiap tahun Madison Avenue mencatat pertumbuhan permintaan. Di segmen middle, apartemen dengan harga kurang dari Rp 300 juta masih dicari.
BACA JUGA: DP Klaster Mahakam Bisa Dicicil 36 Kali
Selain dari Surabaya, pihaknya terus membidik market dari luar kota seperti Malang, Mojokerto, Jember, Banyuwangi, Kediri, dan kota lainnya.
Bahkan, dari luar pulau seperti Banjarmasin, Pontianak, Makassar, dan NTB juga banyak.
’’Potensi lain ialah untuk keperluan investasi, bisa disewakan,’’ imbuh Sonni.
Sebab, secara lokasi berada di sekitar kawasan pendidikan seperti kampus dan industri.
’’Keuntungan yang diperoleh, antara lain, lebih privasi,’’ kata Sonni.
General Manager Rika Kristina menambahkan, potensi pemasaran dari tower Madison Avenue masih terbuka. Seluruh unit di Madison Avenue diperkirakan terjual dalam waktu singkat.
Untuk tower satu 1.000 unit, sudah terjual 70 persen. Pihaknya juga mulai menawarkan tower kedua sebanyak 1.000 unit. (res/c15/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CitraLand Siapkan 2 Proyek Baru
Redaktur : Tim Redaksi