Pasar dan 29 Rumah Porak-poranda Disapu Puting Beliung

Sabtu, 16 Maret 2013 – 01:29 WIB
RUMBIA - Efek tropica second yang terjadi di  Timur Laut Australia dengan kecepatan sekitar 60 knot atau 120 kilometer per jam mulai dirasakan di wilayah Timur Indonesia, Kabupaten Bombana, Sultra. Bencana angin puting beliung merusak  Pasar Sentral Kasipute. Selain meluluhlantahkan delapan kios serta 1 lods pasar ikan, angin puting juga memporak-porandakan 29 rumah warga di Kelurahan Kampung Baru dan Desa Tapuahi Kecamatan, Rumbia Tengah.

Sirajuddin, salah seorang warga Tapuahi yang rumahnya rusak parah menuturkan, angin mulai bertiup kencang sejak pukul 12.00 Wita. Saat itu dia tengah berada di dalam rumah. Saat mendengar ada suara angin kencang, penjual alat-alat motor ini pun memutuskan keluar  rumah. Tidak lama kemudian, ia menyaksikan rumahnya sudah rata di sapu angin.
   
“Kalau terlambat menyelamatkan diri, sudah pasti saya tertimpa reruntuhan kayu dan atap rumah,” kata Sirajuddin seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Jumat (15/3).

Sirajuddin mengatakan, sebelum terjadi angin kencang cuaca di Tapuahi tidak bersahabat. Selain langitnya berawan tebal, petir dilangit juga bersahut-sahutan. Sekitar beberapa menit kemudian, muncul angin kencang. Meski hanya berkisar 5 menit, angin puting beliung  merusak 20-an rumah di Tapuahi.
   
Arman, salah satu pemilik kios di Tapuahi juga mengalami kerusakan cukup parah akibat terpaan angin kencang. Seluruh atap kiosnya berukuran 10  x 10 meter semuanya diterbangkan angin. Seng-seng yang masih mengkilap itu, jatuh sekitar 15 meter di belakang kios. Usai kejadian itu, Arman lalu mengantisipasi atap kiosnya dengan terpal raksasa agar barang-barang jualannya tak basah.
   
Bolong, warga Kampung Baru yang rumahnya menjadi korban bencana puting beliung  mengaku saat  kejadian dia sedang  memasak di rumah. Begitu mendengar hembusan angin yang bertiup kencang, wanita 50-an tahun ini tidak ingin mengambil resiko dan memilih meninggalkan kegiatannya. “Saat saya keluar, saya melihat dengan jelas atap seng rumah saya dibawa angin,” katanya.
   
Kepala bidang kedaruratan dan logislitik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPMP) Kabupaten Bombana, Ridwan mengatakan, sesuai hasil inventarisasi di lapangan, bencana angin puting beliung di dua wilayah di Kecamatan Rumbia Tengah merusak 29 rumah warga. Kerusakannya bervariasi, ada yang rumahnya rata  tanah, ada yang seluruh atap sengnya diterbangkan angin serta ada kandang peternakan warga yang rubuh.
   
Selain rumah-rumah penduduk, lods di Pasar Sentral Kasipute juga diamuk angin kencang. Jumlahnya 8 lods kios sembago serta 1 lods  ikan. Seluruh lods ini ada yang rubuh dan ada yang hanya meninggalkan tiang-tiang karena atapnya hilang. Angin kencang itu, juga memutuskan jaringan listrik menuju Desa Tapuahi. “Sekarang kami masih melakukan inventarisasi kerusakan, mudah-mudahan besok (hari ini) akan kami sebarkan bantuan,” ungkapnya. (nur/kp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Bernilai Rp1,1 Triliun Diresmikan di Riau

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler