jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya memutuskan tidak akan lagi menutup pasar tradisional selama masa pandemi Corona (COVID-19).
Namun, pemkot akan melakukan pengaturan dalam kegiatan pasar mengacu pada protokol kesehatan.
BACA JUGA: Kapolres Ingatkan Seluruh Anggotanya: Jangan Arogan Kepada Masyarakat!
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, kalau pasar ditutup maka para pedagang akan berusaha mencari tempat lain untuk berjualan, dan hal itu bisa menimbulkan masalah di tempat lain.
"Lebih baik pedagang tetap berjualan di pasar itu, tapi kami atur sesuai protokol kesehatan," kata Hebi, Minggu (17/5).
BACA JUGA: Lihat, Ribuan Warga Tidak Memedulikan Corona
Ia menjelaskan, selanjutnya para pedagang di pasar tradisional harus mengenakan alat pelindung diri, minimal memakai masker, kaca mata, dan sarung tangan serta menyediakan cairan pembersih tangan.
Selain itu, ia melanjutkan, akan dilakukan pembatasan kerumunan dengan cara meminta warga mempercepat urusan di pasar serta pembatasan jarak antar pedagang dan pengunjung.
BACA JUGA: Sok Jagoan, Geng Motor Berbuat Onar, Dihajar Warga, Biar Kapok!
Ia mengatakan, pedagang yang kedapatan sakit akan langsung ditangani dan tempat dagangnya sementara akan ditutup.
Dia juga mengimbau orang-orang yang berisiko tinggi tertulari virus corona seperti warga lanjut usia dan warga dengan penyakit bawaan sementara meminimalkan kunjungan ke pasar.
"Sosialisasi ini terus kami lakukan setiap hari dan yang paling penting adalah pengawasannya yang harus juga dilakukan setiap hari, dan yang bisa melakukan ini adalah pedagang dan pihak pengelola," katanya.
"Jadi, yang kami harapkan dua-duanya sama-sama jalan, perekonomian jalan dan pemutusan mata rantai COVID-19 juga jalan," demikian Agus Hebi Djuniantoro. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti