Pasar Lengang, Siswa Dipulangkan Lebih Awal

Jumat, 02 Desember 2011 – 07:06 WIB

SORONG - Jika tahun-tahun sebelumnya peringatan 1 Desember seakan tidak mengusik warga, namun tahun ini terasa agak berbeda lantaran sebelumnya menyebar pesan singkat (SMS) di masyarakat berisi akan ada kekacauan dan pengibaran Bintang Kejora

Karena merasa khawatir terjadi sesuatu, sejak pagi situasi di Kota Sorong terasa lengang

BACA JUGA: Di Kaimana, Peringatan Hanya Doa Bersama

Di sebagian kompleks pemukiman warga yang biasanya ramai dengan aktifitas warga tampak sepi seperti di  daerah HBM
Umumnya  warga  memilih berdiam diri di rumah dan sesekali memantau dari teras rumah saat ada kendaraan atau warga lain yang melintas.

“Bagaimana informasinya mas di luar sana,”tanya seorang warga di Jln Sriti I HBM saat Koran ini melintas di  jalan tersebut

BACA JUGA: Bom Aktif Ditemukan di Kuda Mati

Wanita yang berdiri di teras rumah tersebut tampak khawatir  akan kondisi di luar
Bahkan sebagian kios dan tempat jualan warga di HBM yang biasanya melayani pembeli terpaksa ditutup

BACA JUGA: Tujuh Jembatan Dibakar



Pemandangan serupa juga terlihat di daerah Jln Jenderal Sudirman, dimana warga lebih memilih mengurangi aktifitas di jalananSeorang tukang ojek, Ferdi yang ditanya Koran ini juga mengaku menerima  kabar bahwa 1 Desember akan  terjadi kekacauan di Kota SorongNamun ia tetap memilih untuk ngojek

Sejak pagi, Ferdi pun mengaku  sepi penumpang lantaran banyak warga yang lebih memilih diam di rumahnya masing-masing.  Suasana lengang juga terlihat jelas di Pasar Sentral Remu

Pantauan Radar Sorong (JPNN Grup), Pasar Remu yang biasanya sejak dini hari sudah ramai namun pada  pukul 06.00 WIT hingga pukul 11.00 WIT terasa lengangSebagian besar penjual tidak jualan, demikian pula pada deretan  los maupun pertokoan juga banyak yang  tutup.

Situasi ini tidak dijumpai pada tahun-tahun sebelumnya dimana pedagang seakan tidak terpengaruh dengan peringatan 1 Desember.  Kepada Koran ini,  seorang pedagang yang namanya enggan dikorankan mengaku  menerima SMS yang berisi akan terjadi ekecauan dan pengibaran bendera Bintang Kejora.

Meski merasa khawatir namun ia  tetap menjajakan sebagian jualannya“Sebenarnya takut juga mas, tapi mau bagaimana, kita kan harus jualan juga, kalau toko-toko dari pagi memang tidak jualan karena takut mungkin kan kabarnya begitu mas”kata wanita berjilbab yang memanggil Koran ini untuk menanyakan situasi kemarin

Penjual pakaian di los darurat halaman Pasar tersebut mengatakan, meski nekat berjualan tetapi ia juga sambil mencari kabar, jika memang dirasakan kurang aman maka ia akan langsung tutup dan pulang.

Bukan hanya deretan los atau pertokoan, pantauan Koran ini, sebagian besar los darurat yang dibangun   pascakebakaran Pasar Sentral Remu  yang berada di halaman pasar juga tampak lengangHanya beberapa tempat yang  jualanSebagian besar penjual memang datang tapi mereka hanya  kumpul-kumpul sambil memperbincangkan kondisi kemarin

Bahkan pertokoan di belakang pasar juga tutupMenurut pedagang pasar, Kemi, bukan hanya penjual  was-was, pembeli di pasar yang biasanya mulai ramai sejak pagi pun tampak sepiPembeli baru terlihat sekitar pukul 10.00 WITItu pun hanya beberapa warga yang datang ke pasar untuk berbelanja.

Rasa khawatir terjadi sesuatu juga mempengaruhi aktifitas belajar mengajar di sekolah.  Hal ini terjadi di beberapa sekolah yang 1 Desember kemarin terpaksa memulangkan siswanya lebih awal dari biasanya.  Bahkan ada beberapa sekolah yang memilih meliburkan siswanya  akibat siswa yang hadir ke sekolah sangat sedikit jumlahnya.

Di  SDN 2 Remu yang terletak di dekat Pasar Remu , pihak sekolah kemarin terpaksa memulangkan siswanya lebih awal akibat jumlah siswa yang hadir sangat sedikit”Kami hanya memberikan tugas bersih-bersih saja kepada siswa yang hadir, karena jumlahnya yang hadir sangat sedikitSetelah itu mereka kami pulangkan lebih awal,”ungkap Kepala Sekolah Yomima Momot A.Ma.Pd kepada Radar  Sorong kemarin (1/12) di ruang kerjanya.

Yomima Momot juga berpendapat, sebagian besar siswa memilih libur sendiri karena kemungkinan adanya ketakutan-ketakutan tertentu dari pihak orang tua murid yang membuat mereka tidak mengantarkan atau mengijinkan anaknya untuk pergi sekolah di 1 Desember. 

”Kemungkinan para orang tua takut, sehinga tidak mengantar anaknya ke sekolahPadahal kemarin kami juga sudah mengumumkan bahwa tidak ada libur hari ini,”tandasnya.

Karena tidak ada aktifitas belajar mengajar, sejumlah  guru    hanya tampak duduk-duduk  di depan ruang kelas.  Hal yang sama juga tampak  di SMAN 3 Model Sorong dimana sejumlah  siswa  yang hadir  juga akhirnya pulang lebih awal karena kemungkinan pihak sekolah mengambil tindakan memulangkan lebih awal para siswanya karena tingkat kehadiran siswa sangat kurang.

Tidak hanya para siswa yang banyak memilih lbur sendiri, karena khawatir terjadi sesuatu, 1 Desember yang diklaim sebgai hari kemerdekaan bangsa Papua juga  terjadi dilingkungan pemerintah kota (Pemkot) Sorong.   Seharian kemarin aktifitas pemerintahan di Pemkot sepi.  Banyak PNS yang  tidak masuk kerja karena takut terjadi sesuatu.

“Yaa mungkin karena takut terjadi sesuatu sehingga tidak masuk kerja, karena hari ini, kita tahu sejumlah sekolah dan masyarakat kota Sorong tidak masuk kerja karena terpengaruh  isu akan adanya kekacauan,”ujar salah satu PNS Pemkot.

Menurutnya, suasana sepi  dirasakan  sejak pagi.  Apel pagi yang biasanya ramai terasa lengang karena banyak pegawai tidak masuk   kerja.

Aktivitas pemerintahan di lingkungan Pemkot Sorong memang masih berjalan normal, namun sebagian besar  ruangan di setiap SKPD  sepi, Hal ini juga tampak di area parkir di Kantor Wali Kota  yang sepi dari jejeraan kendaraan.

Keadaan sepi  di lingkungan Pemkot  berlangsung sejak pagi hingga siang hariHal ini juga terkait dengan lokasi tempat peringatan 1 Desember di Aula eks Gereja Maranatha  letaknya berdekatan dengan  Kantor WalikotaHal ini membuat polisi Sorong menutup sejumlah ruas jalan termasuk yang ada di depan Kantor Wali  Kota Sorong(reg/ans/rat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Papua Mencekam, Polisi Dipanah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler