MATARAM-Pasar modern seperti Alfamart dan Indomaret semakin tumbuh subur di Kota Mataram. Toko-toko baru terus bermunculan di beberapa sudut kota. Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram telah mengeluarkan kebijakan menghentikan pembukaan toko untuk pasar modern.
Beberapa toko baru yang muncul di antaranya toko milik Alfamart di Jalan Jalan Brawijaya, Seganteng, Kelurahan Cakranegara Selatan Baru dan Indomaret di Jalan RA Kartini, Lingkungan Monjok Baru. Toko-toko modern baru tersebut dibuka akhir Januari lalu. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari toko milik warga setempat.
Khusus di kawasan Monjok Baru, kemunculan toko Indomaret membuat warga heran. Karena sebelumnya mereka tidak diberikan izin oleh warga untuk membangun di kawasan itu, namun saat ini tiba-tiba sudah ada bangunan toko yang siap dioperasionalkan. “Sebelumnya sempat dilarang membangun di sana, tetapi tidak tahu bagaimana dia sudah membangun di sebelahnya,” tutur Helmy, salah seorang warga Monjok.
Hadirnya toko modern seperti itu menurutnya pasti membuat para pedagang kecil kehilangan sebagian pembeli. “Kalau saya tukang jahit tidak apa-apa, tapi pedagang di sekitar sini pasti akan sepi,” katanya.
Hal serupa juga terlihat di kawasan Jalan Brawijaya, Lingkungan Seganteng, Kelurahan Cakranegara Selatan Baru, sebuah toko modern milik Alfamart berdiri pada akhir Januari kemarin atau setelah Pemkot Mataram mengeluarkan kebijakan untuk menyetop dibukanya retail baru.
Kepala Toko Alfamaret Seganteng, Syafrudin mengatakan, toko yang menjadi tanggung jawabnya tersebut mulai dibuka sejak tanggal 27 Januari yang lalu. Pihaknya tentu berani membuka toko setelah mendapatkan izin dari pemerintah setempat. “Kalau tidak ada izin mana mungkin kita berani buka,” katanya.
Pria yang akrab disapa Udin ini mengatakan, mereka hanya sebagai pekerja di lokasi tersebut, untuk mengurus semua prosedur perizinan sampai berdiri merupakan urusan atasan merekan. “Kami di sini hanya bekerja menjalankan tugas kami,”katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Wartan yang dimintai keterangan mengenai hal itu enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan, pihaknya telah berusaha menjembatani agar produk lokal bisa tertampung di toko modern. “Minggu yang lalu kami sudah membuat kesepakatan bahwa beberapa produk lokal sudah bisa masuk toko modern,” katanya. (cr-ili)
Beberapa toko baru yang muncul di antaranya toko milik Alfamart di Jalan Jalan Brawijaya, Seganteng, Kelurahan Cakranegara Selatan Baru dan Indomaret di Jalan RA Kartini, Lingkungan Monjok Baru. Toko-toko modern baru tersebut dibuka akhir Januari lalu. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari toko milik warga setempat.
Khusus di kawasan Monjok Baru, kemunculan toko Indomaret membuat warga heran. Karena sebelumnya mereka tidak diberikan izin oleh warga untuk membangun di kawasan itu, namun saat ini tiba-tiba sudah ada bangunan toko yang siap dioperasionalkan. “Sebelumnya sempat dilarang membangun di sana, tetapi tidak tahu bagaimana dia sudah membangun di sebelahnya,” tutur Helmy, salah seorang warga Monjok.
Hadirnya toko modern seperti itu menurutnya pasti membuat para pedagang kecil kehilangan sebagian pembeli. “Kalau saya tukang jahit tidak apa-apa, tapi pedagang di sekitar sini pasti akan sepi,” katanya.
Hal serupa juga terlihat di kawasan Jalan Brawijaya, Lingkungan Seganteng, Kelurahan Cakranegara Selatan Baru, sebuah toko modern milik Alfamart berdiri pada akhir Januari kemarin atau setelah Pemkot Mataram mengeluarkan kebijakan untuk menyetop dibukanya retail baru.
Kepala Toko Alfamaret Seganteng, Syafrudin mengatakan, toko yang menjadi tanggung jawabnya tersebut mulai dibuka sejak tanggal 27 Januari yang lalu. Pihaknya tentu berani membuka toko setelah mendapatkan izin dari pemerintah setempat. “Kalau tidak ada izin mana mungkin kita berani buka,” katanya.
Pria yang akrab disapa Udin ini mengatakan, mereka hanya sebagai pekerja di lokasi tersebut, untuk mengurus semua prosedur perizinan sampai berdiri merupakan urusan atasan merekan. “Kami di sini hanya bekerja menjalankan tugas kami,”katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Wartan yang dimintai keterangan mengenai hal itu enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan, pihaknya telah berusaha menjembatani agar produk lokal bisa tertampung di toko modern. “Minggu yang lalu kami sudah membuat kesepakatan bahwa beberapa produk lokal sudah bisa masuk toko modern,” katanya. (cr-ili)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakrie Jual Anak Usaha
Redaktur : Tim Redaksi