jpnn.com - SURABAYA - Pasar apartemen mewah di Surabaya terus berkembang. The Voila Apartment Grup Ciputra laris manis. Buktinya, sudah 90 persen unit yang ditawarkan terjual. Kini, dalam waktu dekat, mereka meluncurkan unit apartemen penthouse.
Direktur Utama PT Win Win Realty Centre, pengembang Ciputra World Square, Harun Hajadi mengatakan, peluncuran unit penthouse itu membuktikan pasar apartemen mewah di Surabaya masih besar.
BACA JUGA: Bismillah, Masyarakat Bawah Bakal Semakin Mudah Punya Rumah
Meskipun market di Surabaya tidak sebesar di Jakarta, dia yakin produk yang dipasarkan dalam waktu dekat itu bisa diterima masyarakat Surabaya. ''Ini adalah penthouse pertama yang kami pasarkan di Surabaya. Sebelumnya, di Jakarta sudah ada beberapa unit yang terjual,'' ujarnya di sela-sela topping off The Voila Apartment pada Rabu (21/10).
Direktur PT Win Win Realty Centre Sutoto Jacobus menambahkan, unit apartemen standar yang sudah terjual sekitar 90 persen dari total unit yang ditawarkan. Diyakini, sisanya bisa habis terjual sebelum jadwal serah terima pada akhir 2016. Sedangkan untuk serah terima unit penthouse dilakukan Juli 2017.
BACA JUGA: Realisasi Investasi Meningkat, Ini Data BKPM
''Dulu apartemen hanya untuk memenuhi kebutuhan lifestyle. Sekarang benar-benar menjadi kebutuhan yang mendesak untuk tinggal di apartemen. Di sisi lain, pembeli properti memiliki harapan atas investasi yang dimiliki. Potensi apartemen untuk disewakan juga besar. Misalnya, penyewaan ke ekspatriat,'' ujarnya.
Marketing Manager PT Win Win Realty Centre Tutut Gunaedi menambahkan, dari seluruh unit apartemen yang terjual itu, separo dihuni sendiri dan sisanya untuk investasi. Bagaimana juga keuntungan dari menyewakan apartemen terbilang tinggi. ''Misalnya, tarif sewa unit tiga bed room sekitar Rp 175 juta per tahun. Makin besar, makin mahal,'' tambahnya.
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2015, Ini Proyeksi World Bank
Terkait dengan transaksi pembelian, lanjut dia, didominasi dengan sistem in house atau kredit melalui pengembang dengan persentase mencapai 70 persen. Sisanya, 20 persen, adalah KPR dan 10 persen kas. Menurut dia, tingginya permintaan in house terjadi karena jangka waktu cicilan yang diberikan terbilang lama. Untuk cicilan in house bisa diangsur tiga tahun. (res/c4/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Istana Tegaskan Belum Perpanjang Kontrak Karya dengan Freeport
Redaktur : Tim Redaksi