JAKARTA – Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Rahmat Waluyanto menegaskan kondisi pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih dalam kondisi aman. Meski beberapa waktu belakangan ini terjadi indikasi pelepasan obligasi negara yang dipegang asing.
“Menurut saya wajar selama penurunannya gradual, tapi saya tidak melihat itu (keluarnya asing) sesuatu yang mengkhawatirkan karena Crisis Manajemen Protokol (CMP) kita belum mengindikasikan kita masih pada situasi waspada, siaga, atau krisis,” ujar Rahmat di Jakarta, Rabu (30/5).
Menurutnya, selama 1,5 bulan memang kepemilikan SUN oleh asing mengalami penurunan sekitar Rp.4 triliun. Tapi jika melihat dari perkembangan selama tiga hari terakhir penurunan kepemilikan asing dalam obligasi negara semakin kecil. Apalagi, SUN yang dilepas pihak asing ini hanya yang memiliki tenor jangka pendek.
“Jadi intensitas maupun magnitude penurunan asing semakin kecil ini mengindikasikan bahwa tidak ada capital reversal karena kita punya CMP dan salah satu indikatornya itu kepemilikan SUN dari asing,” terangnya.
Penurunan kepemilikan asing ini dinilai wajar jika mempertimbangan adanya ketidakpastian dalam ekonomi global semakin besar dan meningkatkan resiko. Sehingga pelaku pasar lebih banyak yang mengamankan asetnya.
“Mereka ingin pegang cash maka menjual saham dan SUN untuk menambah cash kemudian membeli instrumen lain yang dianggap lebih aman seperti US Treasury. Ini artinya krisis global dan dampaknya terjadi di seluruh dunia,” pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Askes Siap Ditransformasi ke BPJS Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi