ENDE - Pasar Potulando yang sering disebut Pasar Senggol kini tinggal puing. Pasar di Jalan Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu ludes dilalap api Minggu (23/6) sekitar pukul 21.30 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di pasar yang buka malam hari tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Warga bersama polisi dan anggota TNI sebetulnya telah bahu-membahu untuk memadamkan api dengan menggunakan mobil tangki milik PDAM, kepolisian, Universitas Flores, dan beberapa perusahaan swasta. Bupati Ende Don Bosco M. Wangge, Kapolres Ende AKBP Musni Arifin, dan Dandim 1602 Ende Letkol (inf) Asep Nurdin terjun langsung dan memimpin upaya pemadaman itu. Namun, upaya tersebut baru berhasil sekitar 90 menit kemudian saat puluhan kios dan ratusan lapak telanjur hangus.
Upaya pemadaman terkendala ribuan warga kota yang berbondong-bondong datang untuk melihat dari dekat insiden tersebut. Akibatnya, mobil tangki yang didatangkan ke tempat kejadian sulit mendekati titik kebakaran.
Beberapa saksi menyatakan, api kali pertama terlihat di kios seorang pedagang pakaian. Api dengan cepat membesar dan merembet ke kios lain karena ada banyak pakaian dan barang dagangan lain yang mudah terbakar di kios itu. ""Tidak ada yang tahu asal api. Kami hanya lihat asap mebumbung,"" ucapnya.
Musni menerangkan, ketiadaan mobil pemadam kebakaran itu membuat api cepat merembet ke kios dan lapak lain di pasar tersebut. ""Kerumunan warga yang menyaksikan kebakaran ini juga mengganggu polisi, TNI, dan warga yang berusaha memadamkan api,"" tuturnya.
Wangge berjanji menangani kebakaran itu secepatnya. Menurut dia, dalam satu dua hari ini, pemkab dan kepolisian akan membersihkan puing-puing bekas kebakaran agar pedagang bisa kembali berjualan meski menggunakan tenda darurat.
""Itu dilakukan jika kepolisian sudah menyelesaikan olah TKP (tempat kejadian perkara, Red) dan mengizinkan sisa kebakaran dibersihkan,"" ujarnya.
Sampai kemarin (24/6), aparat Polres Ende masih melakukan olah TKP. Garis polisi masih terpasang di tempat api diduga berasal. Petugas disperindag dan Kelurahan Potulanda pun terus mendata korban di Pasar Potulando.
Kasatreskrim Iptu Jamaludin yang kemarin terlihat di tempat kejadian menyatakan belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu. Dia menduga, kebakaran tersebut disebabkan korsleting, kesengajaan, atau kelalaian.
Tim labfor, lanjut dia, akan didatangkan dari Bali untuk meneliti penyebab kebakaran. ""Kami minta warga bersabar dan tidak menyebarkan isu yang tidak benar,"" jelasnya.
Saat meninjau tempat kejadian kemarin, Wakil Ketua DPRD Ende Anwar Liga menilai bahwa pemkab sudah saatnya memikirkan pengadaan mobil pemadam kebakaran. ""Kami harap hal itu bisa dibicarakan dalam waktu dekat,"" tegasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SAKTI Menuding Polisi Medan Culik 46 Mahasiswa
Redaktur : Tim Redaksi