BACA JUGA: Perumahan Asri dengan Jaringan Fiber Optic
Juga, karena teh saring semakin populer di masyarakatBACA JUGA: Pabrik Baru SG di Sulawesi Rampung 2011
Pada saatnya, teh akan mengalami (masa) keemasanMenurut Benyamin, meningkatnya konsumsi teh, khususnya teh saring, sebenarnya sudah terlihat dengan akrabnya masyarakat terhadap jenis minuman ini
BACA JUGA: Dirut Semen Gresik, Tokoh Finansial Terbaik 2010
Keberadaan teh saring, lanjut Benyamin, makin popular di masyarakatBukan saja karena harganya relatif terjangkau, tetapi juga kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaannya."Jadi, konsumen teh saring mulai meluas, tidak hanya untuk kelompok masyarakat tertentuTeh saring juga bisa dikonsumsi untuk berbagai kesempatan, baik resmi maupun santai," katanyaBenyamin juga mendorong agar konsumsi teh di Indonesia mencapai angka ideal, yakni 2 gram per kapita per hari, dari konsumsi saat ini yang kurang dari satu gram per kapita per hari.
Sementara di tempat terpisah, Direktur Pemasaran dan Promosi Dewan Teh Indonesia (DTI), Andrew T Supit mengatakan, tingkat konsumsi teh di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lainPadahal katanya, Indonesia adalah salah satu negara penghasil teh terbesar di duniaTercatat, produksi teh di Indonesia pada 2009 mencapai 120.000 ton, atau memenuhi 5,8 persen kebutuhan duniaKonsumsi teh Indonesia sendiri (hanya) sekitar 300 gram per kapita per tahun, sementara sebagai pembanding, konsumsi teh Inggris 2.260 gram dan Jepang 1.140 gram.
Peneliti pada Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung Dadan Rohdiana, pernah mengungkapkan bahwa teh Indonesia sebenarnya tak kalah bermutu dibandingkan (teh) negara lain seperti Jepang atau TiongkokPasalnya, varietas teh Indonesia hampir seluruhnya adalah assamica, sedangkan Tiongkok dan Jepang adalah sinensis(vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba Ciputra Meningkat Pesat
Redaktur : Tim Redaksi