jpnn.com - Tiongkok sudah melawati masa krisis corona. Industri otomotifnya pun mulai bergerak, terutama terlihat dari penjualan mobil.
Menariknya, sebagian besar konsumen merupakan tenaga medis, baik dokter maupun perawat, lansir Autonews.
BACA JUGA: Perawat dan Bayinya Berusia 6 Bulan Kena Corona
Seperti diungkapkan tenaga penjualan diler mobil Cadillac, bahwa konsumen yang banyak membeli mobil adalah tenaga medis.
Kenyataan itu wajar, pasalnya selama ini mereka memang dijanjikan insentif besar selama berada di garda terdepan merawat pasien corona.
BACA JUGA: Peramal Ini Bilang Vaksin Corona Belum Ditemukan, Tetapi...
Sejumlah diler mobil mulai merasakan pergerakan penjualan mereka membaik, ketimbang saat masa krisis.
“Saya sangat terkejut,” kata Zhang Jiaqi, seorang perwakilan penjualan di diler Audi di distrik Wuchang, Wuhan, yang sekarang mencatat penjualan harian yang sesuai dengan level tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Ingat, Jangan Tinggalkan Hand Sanitizer di Kabin Mobil, Bahaya!
“Ini seperti booming setelah dormansi dua bulan. Saya pikir penjualan akan dibekukan," katanya lagi.
Berdasarkan catatan sebelumnya ketika pandemi Corona terjadi, penjualan ritel mobil mingguan mengalami penurunan hingga 96 persen di Tiongkok.
Kondisi tersebut terus meingkat selama sebulan yang membuat dampak terhadap lesunya industri otomotif di negara tersebut.
Selama tiga minggu pertama bulan Maret, penjualan turun masing-masing 50 persen, 44 persen dan 40 persen, menurut Asosiasi China Passenger Car.
Kembalinya aktivitas industri otomotif Tiongkok, khususnya penjualan ritel berdasarkan laporan telah dimulai pada 3 April 2020.
Hampir seluruh diler atau sekira 99 persen jaringan penjualan mobil telah buka dan melayani konsumen.
Kenaikan pembelian dari konsumen sendiri tercatat meningkat 66 persen dari tingkat normal. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha