Pascapandemi DGNS Bukukan Laba Rp 8,4 Miliar

Rabu, 18 Mei 2022 – 15:18 WIB
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) berhasil membukukan laba Rp 8.4 Miliar di kuartal I 2022. Foto dokumentasi DGNS

jpnn.com, JAKARTA - PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) berhasil membukukan laba Rp 8.4 Miliar di kuartal I 2022 berkat inovasi dan fokus pada pengembangan usahanya.

Perolehan ini meningkat dari periode sebelumnya yang hanya membukukan laba di bawah Rp 1 Miliar pada kuartal IV 2021. 

BACA JUGA: Multipolar Technology Tebar Dividen Rp 253,13 Miliar

"Kami konsisten menjaga pertumbuhan selepas masa pandemi," kata Corporate Secretary DGNS, Fanfan Riksani dalam siaran persnya, Rabu (18/5).

Perusahaan juga mencatat peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp 9.1 miliar qoq (quarter on quarter) menjadi sebesar Rp 53.8 miliar.

BACA JUGA: CASA Meningkat, Biaya Dana BRI Makin Efisien

Raihan ini bakal menjadi modal utama perusahaan dalam pengembangan usahanya di tahun 2022.

"Kami akan membangun lab induk untuk menjadi sentral layanan pemeriksaan laboratorium klinis sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat,” ujar Fanfan Riksani. 

BACA JUGA: Laba Adhi Commuter Melonjak 185 Persen ada Kuartal I 2022, Ini Penopangnya

Di samping lab induk, lanjut Fanfan, perusahaan induk DGNS, yakni PT Bundamedik Tbk (BMHS) bersama PT Morulla Indonesia akan terus berekspansi dengan menambah jumlah rumah sakit dan klinik untuk menunjang pendapatan di masa depan.

Ditambahkannya, selain ditopang pertumbuhan outlet yang masif, hingga mencapai 36 outlet pada 2022, DGNS juga mencatatkan pendapatan dari sumber pemeriksaan non-Covid-19 yang meningkat sebesar Rp 11 miliar atau 57.8% yoy menjadi Rp 30 miliar pada Q1 2022, dari sebelumnya hanya Rp 19 miliar pada Q1 2021. 

"Karena jumlah tes non-Covid meningkat 41.3 %, dari sebelumnya 121 ribu test menjadi 171 ribu test. Ini akan menjadi pilar utama pertumbuhan setelah pandemi Covid-19," terang  Fanfan Riksani. 

DGNS juga terus melakukan inovasi menyediakan layanan test bagi para pelanggannya melalui layanan medical check up yang tumbuh 259.8% yoy (year on year). Dari 779 kali pemeriksaaan menjadi 2.853 pada kuartal ini. 

"Layanan ini menyasar pengguna langsung maupun pelanggan-pelanggan korporasi yang membutuhkan layanan check up selepas masa pandemi," pungkas Fanfan Riksani. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Forum AIWW Bahas Krisis Air Bersih Pascapandemi Covid-19


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler