CASA Meningkat, Biaya Dana BRI Makin Efisien

Senin, 09 Mei 2022 – 16:25 WIB
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu mengatakan peningkatan porsi CASA mendorong efisiensi biaya dana atau Cost Of Fund (CoF) perseroan. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI secara konsisten mampu meningkatkan porsi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA).

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu mengatakan peningkatan porsi CASA mendorong efisiensi biaya dana atau Cost Of Fund (CoF) perseroan.

BACA JUGA: Didukung BRI, Sepatu Ulat Sutra Samia Naik Kelas Sampai ke Mancanegara

BRI senantiasa meningkatkan porsi CASA sejak 2017. Pada periode kuartal I-2017 saja, porsi dana murah BRI sekitar 56,63 persen dengan nilai Rp 397 triliun.

Kemudian per kuartal I-2022, porsi CASA BRI sudah menembus 63,8 persen dengan nilai Rp 713,2 triliun. Maka, dengan porsi CASA yang terus bertumbuh, CoF perseroan berhasil ditekan menjadi 1,7 persen pada kuartal I-2022.

BACA JUGA: Buka Rekening BRI Tanpa Antre, Mudah Antiribet, Begini Caranya

Menurutnya, hal itu membuktikan konsistensi BRI untuk mendorong kinerja ke depan.

"Secara berkelanjutan, kami akan terus meningkatkan dana murah sebagai sumber pendanaan. Dengan demikian, dapat memperbaiki struktur pendanaan dan struktur biaya dana sehingga menjadi lebih murah dan efisien,” jelasnya.

BACA JUGA: BRI Catat Laba Bersih Rp 12,16 Triliun Kuartal I 2022, Tumbuh 78 persen

Peningkatan porsi CASA itu, kata Viviana, merupakan bagian dari transformasi struktur liabilitas perseroan untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan, yakni melalui transaction based product and services di segmen wholesale, serta penguatan fitur dan transaksi keuangan melalui Financial Super Apps BRImo.

Selain itu, peningkatan dana murah tak terlepas dari optimalisasi BRI terhadap 130 juta nasabah perseroan.

"Strategi tersebut dilakukan melalui penyediaan produk CASA BRI yang lengkap serta produk Giro. Untuk tabungan sendiri, BRI memiliki Tabungan BRI BritAma, Simpedes, dan Tabunganku," bebernya.

Viviana menyebut ke depan, perseroan terus berupaya meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menciptakan kembali proses bisnis melalui AgenBRILink dan BRImo.

Perseroan juga menyediakan platform pembayaran yang disesuaikan untuk menangkap potensi pertumbuhan baru melalui BRI Open API.

Dalam rangka memperkuat sinergi dalam grup perseroan, BRI pun menangkap potensi likuiditas berdasarkan pada pasar komoditas melalui Pasar.id, dan rantai pembayaran komoditas.

Viviana optimistis ke depan BRI tetap mampu meningkatkan porsi CASA, terlebih setelah bergabungnya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ke dalam BRI Group sejak September 2021 melalui Holding Ultra Mikro (UMi).

"PNM memiliki potensi 11,7 juta nasabah dan Pegadaian 15,8 juta nasabah. Jumlah nasabah dari kedua entitas tersebut menjadi potensi yang besar untuk menabung atau membuka giro di BRI,"
ungkapnya.

Periset PT Verdhana Sekuritas Indonesia Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih mengatakan penekanan biaya dana tersebut membuat laba BRI secara konsolidasian diyakini akan terus meningkat ke depan.

Terlebih, CoF perseroan pada kuartal I-2022 merupakan rekor terendah dan turun 21 basis point secara tahunan.

BRI pun memiliki likuiditas yang memadai untuk menyokong kinerja Pegadaian dan PNM yang kini diproyeksikan pula sebagai sumber pertumbuhan baru melalui Holding UMi.

“Kami pikir BRI sebagai bank induk memiliki likuiditas yang cukup besar sehingga dapat menekan biaya pendanaan untuk anak perusahaan Pegadaian dan PNM. Dengan demikian, bisa mengarah pada peningkatan konsolidasi profitabilitas untuk grup,” tulis keduanya dalam publikasi riset yang diterbitkan belum lama ini. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler