Pascapemberondongan,Seureukue Mencekam

Selasa, 03 Januari 2012 – 08:30 WIB

LHOKSEUMAWE-Ribuan warga Desa kelurahan Seureuke Blok B, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara mulai ketakutan keluar rumah terutama warga yang tinggal dekat  dengan lokasi pemberondongan yakni RT 3 dan RT 4 desa tersebut, namun belum ada yang mengungsi ke luar dari kawasan desa pedalaman itu.

“Kami masih bertahan disini walaupun masih trauma, kami sudah pasrah walau nantinya ada aksi lanjutan dari pelaku, yang dapat kami lakukan hanya bertahan sampai suasana aman kembali, dan szejak kejadian warga dan pemuda desa mulai melakukan ronda secara bersama-sama untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang,” ujar Tahrir (72) salah satu tokoh desa setempat, kemarin.

Tahrir juga menjelaskan usai kejadian ia bersama beberapa tokoh desa lainnya berusaha dengan keras meyakinkan warga agar tidak mengungsi, hal ini sengaja  dilakukan agar suasana tidak terus mencekam, namun diakuinya warga sangat trauma dan mulai ketakutan bekerja ke kebun dan lading, oleh sebab itu ia berharap pemerintah Aceh Utara dan pihak keamana menjamin keamanan desa usai kejadian mengerikan itu.

Hal senada juga diungkapkan Jayadi (70) warga RT 3 yang berdampingan dengan rumah korban tewas Suryadi (37), menurut kakek dua cucu itu, rumahnya sempat diberondong pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan empat tembakan tepat di bagian depan menyebabkan kaca rumah pecah. dan usai kejadian ia bersama keluarga lainnya hanya menyelamatkan diri di rumah tetangga di RT 4.

“Saya belum tahu mengungsi atau tidak, sejauh ini belum ada instruksi apapun dari pihak aparat desa, dan pastinya kami sekeluarga masih trauma,” ujar Jayadi yang mengaku saat penembakan terjadi ia tepat berada disamping Suryadi korban tewas dan korban kritis Edi Suryanto yang saat ini baur saja dioperasi pengangkatan proyektil di rumah sakit Kesrem Lhokseumawe.

Sementara pemilik warung Paimin (62) mengaku baru berani membuka warung saat dikunjungi Danrem dan pejabat Pemkab Aceh Utara kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB, padahal ia langsung menutup warung usai penembakan,  bahkan ia bersama keluarga kabur dari rumah untuk menyelamatkan diri saat pelaku melarikan diri ke arah
RT 3.

“Kami masih bingung bertahan atau tidak dikampung ini, karean kondisinya masih mencekam,” ujar Paimin yang didampini anaknya. Ia juga mengaku masih trauma dengan kejadian semalam, bahkan cucunya yang mendengar suara tembakan masih ketakutan sampai sekarang.

Amatan Metro Aceh (Grup JPNN), kawasan pasar Blok B sepi, kebanyakan warga yang berprofesi sebagai buruh kebun sawit di kawasan itu bertahan di dalam rumah masing-masing, sementara di lokasi kejadian dipenuhi warga yang menyambut kedatangan Danrem 011/LW Kolonel Inf A Rachim Siregar bersama pejabat Pemkab, dan Kepolisian dari Polres Lhokseumawe.

Beberapa warga menjelaskan, tidak akan kembali bekerja sebelum mendapat kepastian keamanan dari pemerintah. Namun demikian anak-anak mereka masih tetap bersekolah walaupun kondisi masih mencekam. (sjm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Dekat Gamawan Tersingkir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler