Pascaserangan Israel di Gaza, ACT Masifkan Bantuan ke Palestina

Jumat, 15 November 2019 – 22:05 WIB
Jumpa pers ACT terkait urgensi bantuan ke Palestina pascaserangan udara di Gaza. Foto: dok. ACT

jpnn.com, JAKARTA - Aksi cepat tanggap (ACT) akan masifkan bantuan ke Palestina pascaeskalasi serangan udara dari Israel yang melintasi perbatasan Gaza, Kamis (14/11). Al Jazeera menyebutkan, dalam serangan tersebut menewaskan 32 orang, dan 82 jiwa menderita luka-luka.

Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, bantuan untuk Palestina sebagai aksi nyata kepedulian kemanusiaan di dunia Internasional. ACT juga mengecam apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina, terlebih menjelang musim dingin yang mencekam.

BACA JUGA: PANDI Gandeng ACT Salurkan Bantuan ke Korban Karhutla di Kalsel

“ACT melihat permasalahan ini bukan lagi masalah yang ringan karena sudah berlangsung setiap tahun dengan eskalasi yang semakin meningkat. Program bantuan reguler yang sudah ada akan terus kami tingkatkan. Kami sudah berikan instruksi kepada relawan dan mitra-mitra kami di Gaza untuk memasifkan pendistribusian bantuan medis, kesediaan paket pangan, dan bantuan lainnya. Insyaallah umat Islam Indonesia melalui ACT akan terus membersamai mereka,” ungkap Ahyudin dalam siaran tertulisnya, Jumat (15/11).

Presiden ACT Ibnu Hajar menyatakan sikap terhadap kondisi duka yang dihadapi bangsa Palestina pascaserangan Israel. “Terus doakan agar Allah berikan perlindungan dan keselamatan bagi mereka. Insyaallah, lembaga ini berkomitmen untuk terus mengirimkan bantuan dan memastikan mereka melewati musim dingin dan eskalasi serangan tanpa dihantui kondisi yang mencekam. Kami umat muslim Indonesia dan berharap seluruh muslim di dunia untuk terus peduli dengan saudara kita di Palestina,” tuturnya.

BACA JUGA: Balas Dendam, Israel Kembali Bombardir Gaza

Bantuan sudah dipersiapkan dan akan diberikan untuk merespons situasi darurat terkini di Gaza, utamanya adalah bantuan medis. Hingga saat ini, ada beberapa bantuan yang telah disiapkan, yaitu posko First Response.

“Posko ini digunakan untuk melayani dan menangani kasus gawat darurat untuk para korban,” tambah Direktur Eksekutif Global Humanity Response (GHR)  ACT Bambang Triyono.

BACA JUGA: Tiru Selandia Baru, ACT Akan Susun Anggaran Berdasarkan Indeks Kesejahteraan

Posko akan didirikan di beberapa kegubernuran di Jalur Gaza, khususnya yang berada di dekat perbatasan-perbatasan. ACT juga menyiapkan bantuan medis lanjutan bagi para korban yang membutuhkan penanganan lebih serius/operasi hingga bantuan penyedian alat bantu prostetik (artificial limbs). Selain itu, ACT akan memberikan bantuan santunan bagi anggota keluarga yang ditinggal wafat karena menjadi korban agresi tersebut.

“Bantuan medis sesungguhnya telah berjalan sejak perayaan Great Return March (GRM) sejak 20118, hingga setiap Jumat saat GRM itu diperingati di perbatasan-perbatasan. ACT membuka posko kesehatan di perbatasan, termasuk memberikan layanan kesehatan mobile kepada warga Gaza ke beberapa klinik kecil, sekolah-sekolah atau pusat-pusat komunitas warga di Gaza,” ungkapnya.

Hingga saat ini, bantuan penyediaan Bank Darah yang diinisiasi ACT juga dimanfaatkan untuk warga Gaza yang menjadi korban serangan. Kolaborasi ACT dengan Central Blood Association di Khan Younis Gaza, tersedia di banyak titik di jalur Gaza, seperti di universitas, di masjid, dan di tempat umum lainnya. Sejak September lalu, ACT telah menargetkan kesediaan 1.000 kantong darah untuk menyuplai kebutuhan pasien-pasien di Gaza. Hingga Desember nanti, 1.000 kantong darah ditargetkan mampu memenuhi jumlah kebutuhan darah di Gaza.(eno/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler