Pemerintah Selandia Baru dalam waktu dekat untuk pertama kalinya akan mengumumkan APBN berbasis kesejahteraan. APBN ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi tapi juga kualitas hidup masyarakat. ACT berupaya meniru gagasan serupa untuk diterapkan di wilayahnya. Apakah gagasan ini akan populer? Kebijakan Indeks Kesejahteraan: ACT akan menjadi yurisdiksi pertama di Australia yang akan mengukur berbagai kebijakan dibandingkan dengan pencapaian kesejahteraanSelandia Baru akan menyampaikan "APBN kesejahteraan" pertamanya dalam beberapa minggu mendatangPemerintah ACT ingin berfokus pada pencapaian kualitas hidup daripada pencapaian ekonomi

BACA JUGA: Pemilu 2019 Cerminan Kesenjangan Ekonomi Yang Dibungkus Isu Agama

Gagasan APBN kesejahteraan tidak hanya mengukur berbagai kebijakan negara berdasarkan perspektif pertumbuhan ekonomi saja tetapi juga mempertimbangkan berbagai indikator lain di bidang sosial, budaya dan lingkungan.

ACT akan menjadi yurisdiksi pertama di Australia yang akan menciptakan indeks kesejahteraan di wilayahnya sendiri dan telah meminta para pakar dan kelompok masyarakat untuk mulai mengembangkan model-model yang potensial untuk mewujudkan indeks tersebut.

BACA JUGA: Sakdiyah Maruf: Indonesia Penuh Lelucon Politik, Saatnya Komedi Memimpin

Pemerintah ACT telah berjanji akan merilis indeks kesejahteraan itu pada Hari Canberra tahun depan.

Cassandra Favager dari lembaga riset Deloitte Selandia Baru, yang berspesialisasi dalam kesejahteraan masyarakat, mengatakan kepada seorang ahli di forum panel ahli yang diselenggarakan oleh Universitas Nasional Australia (ANU) bahwa ada pengakuan yang berkembang di seluruh dunia bahwa uang bukanlah satu-satunya hal yang membuat orang bahagia.

BACA JUGA: Saat Caleg-caleg Anti Muslim dan Anti LGBT Berguguran di Australia

"Ini soal meningkatkan kehidupan untuk semua orang," katanya.

"Berdasarkan berbagai pemberitaan media, Selandia Baru memiliki level kesejahteraan yang sangat baik.

"[Tapi] ketika anda mulai memperhatikan beberapa hal yang bersifat spesifik terkait indeks itu, ada banyak hal yang harus kita lakukan, kita punya banyak tantangan."

Di Selandia Baru, para menteri dan kepala departemen sepanjang tahun ini diminta menguraikan dalam usulan pendanaan anggaran mereka untuk bagaimana berhasil melakukan pencapaian terhadap sejumlah indikator kesejahteraan tersebut.

"[Proses Itu] membutuhkan pemikiran dengan cara yang berbeda," kata Favager.

"Ini juga berarti bahwa orang perlu bekerja sedikit lebih keras dari yang seharusnya mereka lakukan seperti selama ini berlangsung, jadi jika Anda ingin memahami dampak lintas lingkungan dan pendidikan dan kesehatan maka Anda harus berbicara dengan semua orang mengenai upaya mencapai indeks kesejahteraan itu."Kualitas hidup sebagai fokus pengukuran Photo: Bhutan menerapkan ukuran "kebahagiaan nasional kotor". (Reuters: Mathur)

Selandia Baru bukan negara pertama di dunia yang mengukur anggaran negaranya berdasarka standar hidup.
Bhutan juga terkenal sebagai negara yang memperkenalkan Indeks Kebahagiaan Nasional Bruto, setelah Raja Bhutan menciptakan istilah tersebut pada tahun 1970-an.

teaser

Menteri Kesehatan ACT, Meegan Fitzharris mengatakan wacana penyusunan indeks kesejahteraan ini akan menggeser pengambilan keputusan pemerintah.

"Misalnya, masyarakat telah memberi tahu kami nilai dari ruang terbuka atau taman bermain," katanya.

"Masyarakat juga sering memberi tahu kami tentang nilai saling keterhubungan dan ketahanan sosial.

"Kerangka kerja seperti ini dapat melihat bagaimana kita seharusnya mengukur indeks kesejahteraan ini dan bagaimana hal itu dapat menyediakan informasi bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dan keputusan yang diambil pemerintah pada akhirnya dalam menginvestasikan sumber daya atas nama masyarakat."

Associate professor di University of Canberra Jackie Schirmer mengatakan pemerintah seharusnya memang tidak hanya berfokus pada faktor ekonomi semata.

"Ketika kita mengukur kemajuan dengan hanya berdasarkan pertumbuhan ekonomi saja, kita cenderung membuat keputusan yang juga hanya berfokus pada upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi meskipun jika hal itu tidak terlalu baik untuk kualitas hidup," katanya.

"Kita tahu bahwa apa yang penting bagi masyarakat belum tentu hanya ketika mereka memiliki ekonomi yang benar-benar tumbuh, tetapi apakah itu memberi mereka kualitas hidup yang baik.

"Orang-orang menginginkan hal-hal seperti koneksi sosial yang baik, tempat yang bagus untuk tinggal, dan perumahan yang terjangkau."Apakah akan efektif?

Bhutan mengukur kesejahteraannya pada sejumlah indikator termasuk kesejahteraan psikologis, kesehatan, penggunaan waktu, dan keanekaragaman budaya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengakui kebahagiaan sebagai ukuran penting keberhasilan suatu negara, menempatkan negara-negara dalam Laporan Kebahagiaan Dunia.

Bhutan berada di peringkat 95 pada 2019, sementara Selandia Baru duduk di peringkat 8 dan Australia di peringkat 10.

Favager mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah "anggaran kesehatan" akan meningkatkan kehidupan warga Selandia Baru.

"Masih perlu beberapa minggu lagi untuk mencari tahu bagaimana kelanjutannya," katanya.

"Tingkat kecanggihan, integrasi dan kompleksitas yang ditimbulkannya mengakibatkan saya yakin ada beberapa orang di Selandia Baru yang harus bertambah jam kerjanya beberapa jam selama beberapa bulan terakhir."

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibayar dan Kesempatan Jalan ke Luar Negeri Karena Mendengarkan Radio

Berita Terkait